27

996 77 6
                                    

Mark tersenyum tipis, menatap foto dirinya dan Haechan yang diambil saat mereka pertama kali masuk SMA. Dalam foto itu dirinya maupun Haechan terlihat sangat bahagia seolah dunia ini hanya milik mereka berdua.

" Bos!"

Mark tersadar dari lamunannya, sedikit terkejut pasalnya entah sejak kapan sekretarisnya ini berdiri dibelakangnya. 

" Kau begitu rindu dengan istri mu?" Tanya Hendery pasalnya sedari tadi Mark tersenyum sambil menatap figura yang ada di meja kerjanya. 

Mark terkekeh pelan, ia bahkan baru sadar, di meja kerjanya tidak hanya ada foto Haechan dan dirinya, tapi foto keluarganya. Sepertinya selama ini Mark terlalu sering menatap foto dirinya dan Haechan yang membuatnya lupa dengan sekitarnya. 

" Uhm...ya begitulah...Lalu apa yang kau lakukan disini?"

Hendery memberikan setumpuk kertas pada Mark, Mark memijit kepalanya sedikit menghela nafasnya karena ia tau sepertinya malam ini ia akan lembur

" Kau harus memeriksa semua laporan itu dan menandatanganinya...uhm untuk besok.." Jelas Hendery 

" Hmmm sepertinya aku harus mengabarinya" Cicit Mark pelan tapi masih bisa di dengar oleh Hendery. 

" Nya?" Tanya Hendry heran pasalnya bos nya ini tidak pernah terlihat tidak rela ketika ia harus lembur.

" Aah...uhm...tidak...sudah kembali sana keruangan mu" Jawab Mark gelagapan dan mulai mengambil lembaran laporan itu

" Mark...boleh aku bertanya?" Tanya Hendery ragu-ragu

" Ya... silahkan"

" Terjadi sesuatu antara mu dengan Jaemin?"

" Huh? Kenapa?" Tanya Mark santai masih fokus dengan berkas berkasnya

" Entahlah... beberapa bulan belakangan aku melihat mu sedikit berubah, aku melihat dirimu lebih hidup, bahkan matamu itu selalu berbinar akhir akhir ini... kau bahkan lebih fokus bekerja, dan walaupun kau lelah, kau masih terlihat bahagia. Jujur aku sangat bahagia, aku tau hubungan mu dengan Jaemin belakang ini tidak baik, tapi melihat mu sekarang...aku hanya ingin mengatakan bahwa aku senang melihat mu bahagia seperti ini dan ku harap kau bisa mempertahankannya"

Mark menghentikan kegiatannya dan terkekeh pelan, menatap fotonya dengan Jaemin dan Haechan bergantian. Mark menyandarkan punggungnya, menghela nafasnya panjang. Hendery benar beberapa waktu belakangan Mark memang terlihat lebih hidup, ia juga lebih sering tersenyum dan tertawa, tapi sayangnya semua itu bukan karena istrinya, bukan karena pujaan hatinya, bukan karena pasangan hidupnya, melainkan Haechan. 

Mark juga tidak mengerti, padahal ia menyukai Jaemin, jika tidak mana mungkin Mark bisa menikahi pria itu, tapi entah kenapa Mark selalu merasa kosong, merasa hambar, merasa ada yang kurang saat ia bersama dengan istrinya itu. Mark sudah mencoba segala cara, pergi liburan, makan malam romantis, bahkan menginap dihotel dan bercinta. Tapi tetap saja, semuanya terasa sangat hambar. 

Tapi dengan Haechan,Mark entah kenapa merasa semunya terasa lebih hidup. Padahal pria itu hanya tersenyum,  menyapanya, atau bahkan mengucapkan selamat pagi dan semangat bekerja. Tapi rasanya benar benar menghangatkan hati Mark.

" Yah... sepertinya akhir akhir ini aku berubah..." Cicit Mark sendu mengelus pelan figura fotonya dengan Haechan. 

" Yaa...sepertinya begitu, kau seolah jatuh cinta lagi pada Jaemin" 

" Benarkah?"

" Eung... mata mu saat ini...kemudian senyuman mu tadi... kau seperti sedang jatuh cinta"

Mark menggelengkan kepalanya pelan sambil terkekeh 

" Hahaha... tentu saja aku jatuh cinta pada istriku kau ada ada saja....kembali sana ke ruangan mu. "

[COMPLETED] Replaced || MarkhyuckWhere stories live. Discover now