22

1.2K 101 2
                                    

" Beer?"

Jeno memberikan sekaleng Bir pada Mark yang temenung di balkon. Mark tersenyum tipis menerima pemberian Jeno. Jeno menahan tawanya melihat Mark, pasalnya saat Jeno dan Haechan tadi menjahili Chenle, ada tatapan tidak suka dari mata Mark.

" Anak sama bapak sama saja ya...." Cicit Jeno pelan

" Huh?"

" Ahaha...tidak....melihat mu termenung seperti ini, mengingatkanku pada Chenle ketika ia sedih..."

" Aha..begitu...maaf membuatmu tidak nyaman karena Jaemin...."

" Tidak masalah...aku sudah menemukan berbagai jenis Klien...pertengkaran kecil kalian ini tidaklah seberapa"

Mark mengangguk dan kembali menatap langit, melihat tadi Jeno dan Haechan yang saling bergurau, kemudian saat mereka menghibur Chenle, entah kenapa Mark sangat iri dengan hal itu. Padahal Chenle itu anaknya, tapi kenapa Chenle lebih terlihat sebagai anak ketika bersama Jeno dan Haechan.

" Kami...akan pergi akhir pekan ini, kemungkinan sabtu...Haechan sudah bilang?"

" Huh?Uhm...belum...3 hari lagi ya?"

" Eung...sebenarnya kami berencana pergi minggu lalu...tapi karena besok ulang tahunnya Chenle, Haechan meminta ku untuk untuk tinggal sebentar untuk merayakan ulang tahunnya ...."

"Kalian sudah bertunangan?" Tanya Mark tiba tiba

" Huh?"

Mark terkekeh pelan dan menenggak habis minumannya.

"Kalau sudah, aku senang dengan hal itu dan ku doakan kalian cepat menikah...karena sepertinya Chenle lebih bahagia bersama kalian daripada dengan kami, sehingga aku bisa mengurus hak asuh dengan cepat"

Jeno tekekeh dan menepuk pelan pundak Mark.

" Ey...jangan bicara seperti itu, walaupun begitu Chenle itu sangat sayang pada ayahnya tau..."

" Dan pamannya....." Tambah Mark lirih

" Ya... pamannya... waaah lucu sekali bukan, kau tau anakmu bahkan tidak boleh aku menyentuh Haechan...padahal aku hanya mengelus pelan kepalanya..."

Mark terkekeh pelan, walaupun entah kenapa Mark juga tidak suka melihat Jeno mengelus pelan kepala Haechan

" Sudah tak perlu merasa rendah diri seperti itu, tersenyumlah besok hari bahagia anak mu. Seperti yang sudah Haechan bilang, kau sudah menjadi Ayah yang baik kok...Jika tidak begitu kau tidak akan mungkin membentak Jaemin tadi"

" Terimakasih...kau punya rencana? Atur saja aku akan biayai semuanya"

" Hahahah baiklah Chenle bilang si dia besok mau ke Disneyland..."

" Got it..."

" Ah kita sudah janjian mau pakai baju dongker atau biru tua, kau juga pakai ya..."

" Baiklah..."

.

.

.

" Lee Jeno!"

Kesal Haechan saat melihat Jeno yang keluar dari kamar menggunakan jeans hitam dengan kaos hitam.

" Kau bilang dongker atau biru tua! Yang kau pakai itu hitam!" Tambahnya lagi, sedangkan Jeno hanya menggaruk kepalanya kikuk.

" Ini dongker tau! Kalau kena matahari akan kelihatan!"

" Tapi tetap saja outfit mu lebih gelap dari yang lain!"

" Uhm... sudah jangan bertengkar, aku ada baju lagi dengan warna senada, mau ku pinjamkan?" Tanya Mark mencoba menengahi Jeno dan Haechan.

" Tidak usah...kita sudah terlambat...yok biar aku yang menyetir" Jeno dengan cepat merebut kunci mobil Mark, sedangkan Mark hanya bisa melongo

[COMPLETED] Replaced || MarkhyuckWhere stories live. Discover now