24

1.1K 93 1
                                    

Jeno tersenyum tipis melihat Haechan yang termenung selama perjalanan ke bandara. Dari tatapannya Jeno bisa melihat Haechan tidak ingin meninggalkan Chenle dan Mark. 

" Kau baik baik saja?" Tanya Jeno mengelus pelan tangan Haechan 

" Jika aku berbohong percuma saja kan?"

Jeno terkekeh pelan dan mengelus pelan kepala Haechan. 

" Katakan padaku, kenapa kau tidak mau tinggal, jika alasan mu adalah  klien-klien mu di LA, maka teknik berbohong mu sangat lemah"

Haechan terkekeh, beginilah ketika kau berbicara dengan orang yang memilik sensitivitas yang tinggi, sangat sulit bagi Haechan untuk berbohong. 

" Dia sudah memiliki keluarga Jen... aku bilang kan aku tidak ingin merusak keluarga mereka..."

" Kau takut jatuh kembali padanya?" Haechan mengangguk pelan. 

" Jika kau memang masih mencintainya kenapa kau harus takut? Kau takut akan terluka lagi?" Haechan menggelengkan kepalanya pelan.

" Ceritaku dengannya sudah berakhir, sejak ia menikah...aku sudah berjanji dan bertekad dengan diri ku untuk melupakannya, aku hanya tidak ingin melukai orang lain, terluka karena keegoisanku" Senyum Haechan pada Jeno 

" Haechan-ah...."

" Hm?"

" Dengarkan aku....hak ku mencintaimu...hak ku menyukaimu...hak ku memiliki keinginan untuk bersamamu, tapi kau tidak memiliki kewajiban sama sekali untuk membalas perasaan ku....karena kau juga memiliki hak atas perasaan mu" Senyum Jeno menangkup wajah Haechan

" Tapi tetap saja Jen...setelah apa yang kau lakukan padaku...biarkan aku melupakannya dan mencoba mencintai mu...."

Jeno menggelengkan kepalanya 

" Kau belum bisa mencintai ku....karna ini...masih penuh dengan dirinya dan kini diisi oleh Chenle" Jeno menunjuk pelan tengah dada Haechan.

Haechan menghela nafasnya, menatap Jeno sedikit kasihan 

" Aku terlalu jahat padamu....kenapa kau masih mencintai ku"

" Karena aku punya caraku sendiri untuk mencintai orang lain....Ketika aku mencitai seseorang, aku akan menunjukkannya dengan jelas, aku akan mengkui perasaan ku sendiri dan pada orang itu ...aku tidak peduli jika perasaan ku ditolak.... karena begitulah caraku mencintai seseorang"

" Tapi aku menyakiti hatimu...."

" Kata siapa?"

Haechan menghela nafasnya, kemudian memutar matanya malas

" Ini bukan waktu yang tepat untuk menggombal Jen"

" Aku serius...kau tidak pernah menyakiti hatiku...kembali pada Mark? Tidak bisa melupakan Mark? Kau berfikir dengan begitu kau menyakti hatiku?" Haechan mengangguk 

" Ey...memangnya kau pikir aku menyukai mu seperti anak SMA? Aku sudah cukup dewasa...bagiku mencintaimu...adalah bagaimana aku bisa membuat mu selalu tersenyum dan bahagia...dan jika itu bukan karena diriku, aku tidak akan marah atau merasa tersakiti, karena tujuan ku tercapai...membuat mu tersenyum"

" Buaya...."

Jeno terkekeh kemudian mengelus pelan kepala Haechan 

" Kau tau apa yang membuat ku sakit hati?" Tanya Jeno tersenyum teduh

" Apa?"

" Saat ini... ketika kau ragu dengan perasaan mu sendiri... ketika aku menjadi halangan bagimu untuk jujur dengan hati mu sendiri...ketika kau memaksakan untuk mencitai ku dan berbohong pada hatimu sendiri....itu lebih menyakiti ku...karena dengan begitu....kau tidak pernah bisa benar benar bahagia"

[COMPLETED] Replaced || MarkhyuckWhere stories live. Discover now