Haechan menatap Jeno heran, sedari tadi pria itu menatap jam tangannya, bahkan sejak mereka turun dari taksi
" Jen..."
" Hmm?"
" Pesawat kita masih 3 jam lagi...kenapa sedari tadi kau memperhatikan jam, menunggu sesuatu? atau apa?"
" Tidak...."
Hmmm....apa aku tidak berhasil mempersuasi nya ya.....
" Tidak Masuk?" Tanya Haechan pasalanya setelah turun dari taksi, Jeno tidak beranjak dari tepat mereka berdiri.
" Uh.. Iya...."
.
.
.
" Filght mereka jam berapa?" Tanya Mark
" Haechan bilang jam 4 berarti masih 2 jam lagi...tapi jika mereka sudah masuk ke terminal 3, kita tidak bisa mengejarnya..." Jelas Jaemin
" Hiks.... pama bel" Tangis Chenle sedikit mereda, tapi air matanya masih mengalir
" Iya sabar ya Nak... ini kita jemput paman Haechan" Bujuk Mark dan sedikit mempercepat laju mobilnya.
Mark memarkirkan mobilnya sembarangan, bahkan saat ditegur oleh satpam, Mark hanya memberikan kunci mobil itu, tidak peduli jika mobilnya hilang, kena tilang atau semacamnya, tujuannya saat ini mengejar Haechan.
" Apa menurutmu dia sudah masuk?" Tanya Jaemin sedikit khawatir
" Aku juga tidak tau...tapi ya kita hanya bisa berharap, biar ku gendong Chenle, kau akan kesusahan berlari..."
.
.
.Haechan menatap Jeno sedikit heran, jika tadi Haechan yang terlihat murung, kini Jeno yang terlihat murung
" Hey ada apa?" Tanya Haechan setelah Jeno menyelesai urusan administrasi mereka
" Kenapa?"
" Wahjahmu....kenapa? Kau tidak ingin meninggalkan Seoul?"
" Hahaha tidak, aku memang begini jika ingin berangkat naik pesawat... sedikit takut ada yang tertinggal atau kecelakaan atau semacamnya" Bohong Jeno
" Hmmm.... tak apa semuanya akan baik baik saja...." Haechan menenangkan
Jeno hanya mengangguk pasrah, sepertinya Jeno terlalu berharap pada Jaemin. Jeno kembali menatap sekitar, sedikit pasrah karena sedari tadi ia tidak menemukan tanda-tanda Mark ataupun Jaemin.
" Kepada Tuan Lee Jeno dan Tuan Seo Haechan, harap menuju ke Terminal 2 sekarang! Sekali lagi diberitahukan kepada Tuan Seo Haechan dan Lee Jeno untuk menuju Ke Terminal 2 sekarang"
Haechan menatap Jeno heran saat nama mereka berdua diumumkan ketika mereka sedang menunggu keberangkatan pesawat mereka.
" Kau tidak meninggalkan sesuatu?" Tanya Haechan dan Jeno menggeleng cepat sambil mengecek pasport serta tiket mereka
" Seingatku aku sudah melakukan seluruh administrasi..."
" Yasudah kita kesana dulu saja...."
Jeno mengangguk dan dengan segera mereka pergi. Jeno awalnya bingung kenapa nama mereka tiba-tiba diminta untuk kembali ke terminal 2, Jeno sudah yakin melakukan seluruh administrasi dan tidak meninggalkan apapun data diri mereka, tapi kemudian ia tersadar, dan tersenyum pelan.
Sudah kuduga....aku tidak pernah gagal mempersuasi orang
" Ayok cepat...." Senyum Jeno menarik tangan Haechan untuk membawanya berlari.
YOU ARE READING
[COMPLETED] Replaced || Markhyuck
FanfictionHaechan selama ini hidup dengan sangat bahagia, dengan kedua orang tuanya dan sahabat terbaiknya Mark. Selama hidupnya Haechan tidak pernah merasa sendiri ataupun dicampakkan karena orang-orang disekitarnya selalu menyayanginya, memberikan kasih sa...