20. Karena Steve

4.4K 429 33
                                    

~Happy Reading~

***

"Ciaa! Abang pulang," seru Melvin di depan pintu.

Rossa yang sedang menenun di ruang tamu melirik sinis putra bungsunya. "Jangan berisik Cia baru tidur dia baru berenti nangis mending kamu diem kalo enggak mau Mommy jewer," ketus Rossa melanjutkan tenunannya.

Melvin membulatkan matanya. "Serius Mom? Nangis karena masalah tadi pagi?" tanyanya tak percaya.

"Ya iyalah karena apa lagi!" jawab Rossa menyolot.

Melvin meringis, dia kan tidak salah apa-apa justru Abang sulungnya lah yang salah.

"Bang Steve Mom yang salah bukan aku," belanya sambil menghampiri Rossa menyalami tangannya dan duduk di samping wanita itu.

Janji Steve yang akan mengajak Cia jalan ternyata dibatalkan ah bukan dibatalkan Steve lupa memberi tahu pada adik kecilnya bahwa acara jalan mereka sore hari bukan pagi. Cia yang mendengar itu sontak menangis.

Gracio, Robert dan Alex sudah mewanti agar Steve tetap menjanjikan janjinya, Steve ingin sekali mengiyakan namun meeting pagi tadi benar-benar tidak bisa lelaki itu tinggalkan. Dan karena Cia yang terlanjur menangis Arletta menyarankan agar Steve segara pergi sebelum gadis kecil itu mendekat padanya dan melarang keras Steve untuk pergi.

Pada akhirnya mau tidak mau Alex dan yang lain turun tangan untuk membujuk Cia, meyakinkan gadis itu bahwa Steve hanya sebentar setelah itu mereka akan pergi bermain. Tentu kalian tahu pada dasarnya Cia hannyalah anak-anak yang akan sulit dibujuk jika sudah digagalkan dan siang ini gadis kecil itu baru berhenti menangis.

"Sama aja! Kalo pagi tadi Steve bener ajak Cia jalan, kamu gak akan pergi sekolah kan?!" sudut Rossa.

Melvin hanya bisa menyengir, benar juga tadi kan dirinya juga antusias dan hampir melupakan jika ia harus pergi sekolah.

"Terus sekarang Cia di kamar sama siapa Mom?" tanya Melvin.

"Sendiri," Jawaban dari Rossa membuat Melvin bergerak untuk menuju kamar adiknya. Belum sempat melangkah Rossa sudah lebih dulu menarik tangan anaknya agar kembali duduk.

"Aduh Mommy apaan sih," sebal

"Mommy tau kamu mau ganggu Cia! Diem di sini aja, jangan macem-macem atau Mommy potong uang jajan kamu jadi sepuluh ribu!!" Melvin merenggut kesal, tahu saja Ibunya jika dia akan menghampiri adik mungilnya itu.

"Gimana sekolah kamu?" tanya Rossa memecah keheningan.

Melvin mengernyitkan alisnya bingung. "Gimana apanya? Kayak biasanya kok, masuk belajar istirahat pul-"

"Hubungan kamu sama Aksa, Kenzo. Mommy gak mau denger kalian masih musuhan," potong Rossa sambil menatap mata hitam pekat itu.

Ada rasa marah saat Rossa menyebut nama itu, namun sebisa mungkin Melvin usahakan untuk terlihat biasa saja.

"Kenapa diem? Jangan bilang kalian masih berantem?" tanya Rossa menatap Melvin menyelidik.

"Enggak,"

"Bohong,"

"Engga Mom," bantah Melvin meyakinkan.

Rossa meletakkan tenunannya di atas meja, lalu menangkup wajah Melvin. "Coba liat mata Mommy kalau bener kamu gak bohong, liat mata Mommy dan bilang kalau kalian udah biasa lagi," titah Rossa lembut.

Melvin menatap lamat wajah Ibunya, lalu menjauhkan tangan itu dari wajahnya. "Apa sih Mom, kita udah baikkan kok," sangkal Melvin lagi sambil memalingkan wajahnya.

Sorry Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang