Chapter 8

3.5K 390 146
                                    

"Mengapa kau gak langsung melaporkan Taehyung dan Jihyun saat itu juga?" kata Joshua.

"Mencari bukti kejahatan di toilet itu gak semudah yang kau pikirkan. Gak ada CCTV di dalam sana. CCTV yang paling dekat disana hanya menyorot siapa saja yang keluar masuk toilet. Aku takut jika bukti CCTV di luar toilet itu gak akan cukup untuk menghukum mereka karena gak ada bukti yang jelas bahwa mereka menyerangmu." kata Wonwoo.

Perkataan Wonwoo ada benarnya juga.

"Tapi, bagaimana Dokyeom bisa tahu kalau Taehyung pelakunya? Dia bilang bahwa dia dan Mingyu sudah membalaskan dendamku pada Taehyung." gumam Joshua.

"Kalau itu, kau tanyakan sendiri pada Dokyeom. Bukankah kalian sekamar?" kata Wonwoo.

"Oh, iya juga... Dokyeom pernah bilang akan memenggal orang yang memerintah Taehyung untuk melakukan ini kepadaku."

"Itu berarti dia akan memenggal kepala Jihyun setelah ini. Aku gak menyangka dia akan melakukan hal yang berlebihan seperti ini."

"Siapa sebenarnya Kook Jihyun ini?"

"Kook Jihyun yang kukenal adalah sahabat dari masa lalunya Dokyeom. Jihyun sangat protektif padanya. Apapun yang menyakiti sahabatnya, Jihyun akan menghajar mereka semua. Dia itu sangat keras kepala dan berani melakukan apa saja, entah itu baik atau buruk."

"Kenapa dia melakukan hal ini padaku? Apa gara-gara aku sekamar dengan Dokyeom? Aku gak mencoba untuk melakukan hal yang aneh dengannya. Kami hanya berteman biasa, gak lebih..." kata Joshua, kalimat terakhirnya sedikit ragu-ragu.

"Aku gak tahu apa yang ada di pikirannya, tapi sepertinya dia berpikir bahwa kau sudah menyinggung posisi masa lalu Dokyeom. Itu sebabnya dia melakukan hal ini."

"Aku datang kesini untuk tujuan yang baik. Mereka berpikir terlalu dangkal mengenai kehadiranku. Haduhhh..."

"Lebih baik kau pergi ke taman atau melakukan hal-hal yang menyenangkan setelah ini. Kau terlihat stres karena kasus ini. Kau butuh penyegaran."

"Iya juga, sih. Terima kasih kau sudah mau kooperatif dan memulihkan ingatanku. Sepertinya melihat Kook Jihyun membuat otakku tercekat."

"Mungkin karena kau trauma. Jangan pikirkan kasus ini lagi. Yang penting kau sudah sembuh dan sudah tahu siapa pelakunya. Dokyeom dan Mingyu bahkan sudah membantumu."

"Iyaa... Hehe..."

•••

Kebetulan kelas Kimia sedang libur hari ini, sehingga Joshua memilih mencari udara segar sambil duduk di bangku taman dekat lapangan basket.

"Joshua!"

Joshua pun menoleh ke sumber suara. Senyumnya seketika mengembang ketika ia melihat sosok sahabat kecilnya datang menghampirinya.

"Soonyoung, hei!" sapa Joshua.

"Joshua, maafkan aku karena gak bisa menolongmu saat itu." kata Hoshi sambil duduk di sebelah Joshua.

"Gak apa-apa. Yang penting aku baik-baik saja sekarang."

"Oh, iya. Apakah kau betah jika sekamar dengan Dokyeom? Adakah hal-hal yang membuatmu merasa aneh disana?"

"Aku betah kok. Dokyeom menjagaku dan merawatku dengan baik."

"Baguslah... Aku gak perlu mengkhawatirkanmu lagi, kan?"

Joshua pun terkekeh saat mendengar kalimat itu. Joshua teringat saat masih kecil, Hoshi-lah yang menjaga Joshua saat diganggu oleh teman-temannya. Itu sebabnya Hoshi selalu melayangkan pandangan khawatir pada Joshua.

SEVENTEEN : Code One | SeokSoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang