Setahun kemudian...
Kehidupan Dokyeom dengan Joshua sekarang benar-benar sempurna. Mereka hidup sebagai pasangan yang sangat dihormati dan paling populer di sekolah.
Jangan lupakan bahwa Dokyeom tak hanya masih hidup sebagai siswa dalam tahun terakhir di sekolahnya, tapi ia juga hidup sebagai seorang suami dan juga ayah dari seorang bayi laki-laki berusia lima bulan.
Joshua dan Dokyeom diberikan waktu cuti untuk mengurus bayi mereka. Oleh karena itu, Dokyeom mengajak Joshua untuk membawa bayi mereka di rumahnya agar bayinya dapat mereka urus dengan tenang dan tidak terganggu oleh suasana di asrama yang terkadang berisik itu.
Dokyeom kini sedang memandangi buah hatinya yang di beri nama Lee Chan yang sedang terbaring di ranjang kecilnya. Chan memiliki pipi yang gembul seperti Joshua. Wajah Chan terlihat sangat tampan, manis, dan menggemaskan yang merupakan perpaduan sempurna antara Joshua dan Dokyeom.
Chan itu memandang Dokyeom dengan tatapan polos. Kaki-kaki mungilnya menendang-nendang ke arah udara. Kedua tangan Chan bergerak ke atas, seakan-akan meminta Dokyeom untuk menggendongnya. Namun, Dokyeom masih belum memahami gestur yang diberikan anaknya, sehingga ia hanya menatapnya saja.
Lee Dokyeom kecil alias Chan ini sangat suka berada di dalam pelukan hangat orangtuanya. Makanya Chan merasa suka ketika digendong. Namun Dokyeom ini sedikit kurang peka atau bahkan tidak peka sama sekali pada kemauan Chan.
Berbeda dengan Joshua yang terlihat sangat terbiasa dengan tingkah laku Chan. Mungkin Dokyeom belum belajar banyak tentang cara merawat bayi sehingga ia jarang bermain dengan Chan, walaupun mereka tinggal di satu atap yang sama.
Chan tidak lagi menggerakkan tangannya ke atas. Ia terlalu lelah karena Dokyeom tak kunjung menggendongnya. Sehingga Chan memilih untuk memasukkan ibu jari mungilnya ke dalam mulutnya.
Dokyeom dengan sigap langsung menarik pelan tangan Chan. Joshua pernah berpesan kepadanya bahwa jangan sampai Chan memasukkan apapun ke dalam mulutnya, termasuk tangannya.
Daripada Dokyeom terkena omelan Joshua yang menurutnya lebih menyeramkan daripada apapun di dunia ini, lebih baik ia menarik tangan Chan dan menggantikannya dengan jari telunjuknya yang sangat besar di tangan mungil Chan.
Saat Joshua hamil di asrama, sebenarnya tidak ada yang salah dengannya. Hanya saja Joshua lebih sensitif dan galak daripada biasanya dan Dokyeom sering terkena omelan panjang kali lebar dari Joshua, bahkan untuk hal sepele.
Dan saat itu Dokyeom hanya menghadapi itu semua dengan tersenyum dan banyak bersabar. Malahan bagi Dokyeom, Joshua terlihat lebih menggemaskan di matanya saat sedang memarahinya seperti itu.
"Dokyeom..."
Dokyeom seketika menoleh dan melempar senyum ke Joshua yang memanggilnya sambil sedang membawa semangkuk kecil berisi bubur untuk Chan di belakangnya.
"Iya, sayang?" kata Dokyeom.
"Bolehkah aku minta tolong padamu untuk menggendong Chan, sayang? Ini sudah waktunya dia makan dan aku akan menyuapinya." kata Joshua.
"Tentu saja. Oh, iya. Apakah Chan sudah bisa memakan makanan yang padat? Giginya saja masih belum ada yang muncul." kata Dokyeom.
Dokyeom kemudian mendekati Chan, ia menyelipkan tangannya di belakang lengan Chan dan menggendongnya perlahan-lahan.
"Kadang-kadang aku memberikannya bubur halus. Tapi aku juga memberi Chan buah-buahan yang sudah dihaluskan. Tenang saja, aku belajar semua ini dari ibuku dulu." kata Joshua.
Chan tersenyum lebar ketika Dokyeom menggendongnya. Tangan Chan bergerak dengan aktif ketika melihat Joshua tersenyum padanya.
"Apakah Chan sudah menunggu lama? Kesayangan Mama sudah lapar, ya?" kata Joshua pada Chan dengan nada menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN : Code One | SeokSoo ✓
Про оборотней"Dia bukan siapa-siapa, dia hanya pujaan hatiku." • Code 1 : Alpha • ⚠️WARNING!⚠️ - BxB - Mature Content - 🔞🔞 Main Cast : - Lee Dokyeom - Joshua Hong Additional Cast : - Kim Mingyu - Jeon Wonwoo - Yoon Jeonghan - Choi Seungcheol - Lee Jihoon - Kw...