Dokyeom berhasil mengikuti Jihyun sampai akhirnya mereka tiba di aula asrama. Dokyeom sangat ingin tahu bukti fisik dari surat wasiat dari Jieun itu, ia takut jika Jihyun sengaja membohongi dirinya agar menjauhi Joshua.
"Hei, Kook Jihyun!" seru Dokyeom, membuat langkah Jihyun terhenti.
"Dokyeom? Kau mengikuti dari tadi?" kata Jihyun, sedikit bingung.
"Aku ingin menagih apa yang kau janjikan tadi. Aku gak suka menunggu."
"Oh, masalah itu? Duduklah di kantin. Aku akan mengambil suratnya di kamarku sebentar."
Dokyeom pun pergi ke kantin dan mendudukkan diri disana sambil menunggu Jihyun mengambil surat wasiat Jieun. Saat itu situasi di kantin sedang sepi, sepertinya banyak siswa yang masih beraktivitas di sekolah.
Beberapa menit kemudian, Jihyun datang menghampiri Dokyeom sambil membawa selembar surat berwarna coklat di tangannya.
"Ini yang kau inginkan." kata Jihyun sambil menyerahkan surat itu pada Dokyeom.
Dokyeom pun membaca isi surat itu dengan seksama. Dari tulisannya, Dokyeom tahu bahwa ini tulisan ayah Jieun dengan tanda tangan Jieun di bawahnya. Jieun kecil tidak akan bisa menulis surat wasiatnya sendiri tentunya.
"Kapan kau menerima surat ini?" kata Dokyeom.
"Uhmm... Sebelum kita bersekolah disini." kata Jihyun.
"Tepatnya kapan? Saat kau berumur berapa?"
"Eh? Saat berusia sekitar 15 tahun. Tepatnya tiga tahun setelah Jieun meninggal."
Dokyeom berpikir mengapa ayah Jieun, Lee Dawon, tidak memberikan surat itu pada orang yang paling dekat dengan Jieun seperti Dokyeom. Dari sini Dokyeom merasakan sesuatu yang aneh, entah apa itu.
"Kapan terakhir kali kau bertemu dengan paman Dawon?" kata Dokyeom.
"Terakhir aku bertemu dengannya... Dua tahun yang lalu." kata Jihyun.
"Hhmm... Kalau begitu. Bolehkah aku membawa surat ini?"
"Untuk apa?"
"Untuk apa, kau bilang? Aku masih punya hak atas dirinya. Kenapa? Gak boleh?"
"Mau kau apakan surat itu?"
"Aku hanya ingin menyimpannya dengan baik. Kau berpikir aku akan memberikan surat ini pada Joshua?"
"Masalahnya begini. Paman Dawon menyuruhku untuk menjaga surat itu jangan sampai jatuh ke tangan orang lain. Kau hanya boleh mengambil foto saja."
"Paman bilang begitu padamu? Kenapa dia berlagak seperti gak pernah mengenalku sebagai sahabat anaknya? Apakah dia marah padaku?"
Dokyeom terpaksa hanya bisa mengambil foto dari surat wasiat Jieun itu dengan ponselnya. Untung saja Dokyeom masih sempat memegang surat itu sejenak.
Tetap saja bagi Dokyeom, ia tidak bisa menerima seluruh kenyataan yang tertulis di surat itu. Dokyeom perlu waktu cukup lama untuk menelaah isi dari surat itu. Ia tidak bisa langsung spontan menjauhi Joshua begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN : Code One | SeokSoo ✓
Werewolf"Dia bukan siapa-siapa, dia hanya pujaan hatiku." • Code 1 : Alpha • ⚠️WARNING!⚠️ - BxB - Mature Content - 🔞🔞 Main Cast : - Lee Dokyeom - Joshua Hong Additional Cast : - Kim Mingyu - Jeon Wonwoo - Yoon Jeonghan - Choi Seungcheol - Lee Jihoon - Kw...