Chapter 20

3.4K 351 57
                                    

Masih di momen flashback.

Betapa terkejut dan teririsnya hati Dokyeom saat membaca isi surat wasiat yang sebenarnya dari Jieun. Hati Dokyeom langsung terenyuh ketika ia membaca poin dimana Jieun berharap agar Dokyeom bisa menemukan omega yang intinya cocok dengannya dan Jieun akan melindungi omega tersebut dengan senang hati.

Mingyu kemudian menepuk dan mengelus bahu Dokyeom untuk menenangkannya.

"Apakah Jieun benar-benar berkata seperti ini?" kata Dokyeom.

"Iya, Jieun selalu mengharapkan yang terbaik untuk masa depanmu. Selama perawatan, dia selalu memikirkan tentang siapa yang akan menemanimu saat sudah besar nanti di rumah. Saat itu dia masih berusia 12 tahun, tapi pemikirannya sudah dewasa sekali. Dia bahkan gak takut akan kematiannya. Dia hanya ingin kau bahagia, Dokyeom. Itu saja." kata Dawon.

Pernyataan Kook Jihyun mengenai Jieun yang menginginkan Dokyeom seutuhnya dan menjauhkan semua omega dari Dokyeom itu tidak benar. Jieun justru mendukung apa yang Dokyeom lakukan, karena Jieun tahu bahwa Dokyeom adalah alpha yang bijaksana.

"Kook Jihyun, sialan. Sudah kami duga kalau dia sedang menipu kami." kata Mingyu.

"Ngomong-ngomong, kenapa kalian tiba-tiba menanyakan hal ini padaku hingga datang jauh-jauh kesini?" kata Dawon.

"Istri Dokyeom... Dia sedang depresi karena Jihyun terus berusaha melukai hati dan fisiknya. Jihyun mengaku bahwa dia melakukan ini untuk melindungi perasaan sahabatnya, Jieun, dan mempertahankan posisi Jieun sebagai masa lalu yang gak terlupakan bagi Dokyeom." kata Mingyu.

"Oh? Kau sudah menikah, ternyata? Kenapa aku gak mengetahuinya?" kata Dawon, sedikit terkejut.

"Iya, karena keluarga Dokyeom sengaja hanya mengundang beberapa kerabat dan teman-teman Dokyeom saja di pernikahan mereka. Pernikahannya memang dilaksanakan secara tertutup, agar gak terjadi kehebohan yang menyebabkan Joshua semakin dilukai di sekolah." kata Mingyu.

"Astaga... Aku bahkan gak tahu kalau Jihyun akan berbuat seperti itu. Mereka bahkan gak terlalu dekat. Kalian tahu sendiri, kan?" kata Dawon.

"Dia itu memang sok-sok mengakrabkan diri dan berlagak seperti sahabatnya Jieun. Aku sangat mengenal Jieun dan dia gak pernah menceritakan tentang Jihyun sama sekali padaku." kata Dokyeom.

"Sudah kubilang, Jihyun itu sebenarnya memang menyukaimu. Tapi dia memanfaatkan kelemahanmu untuk menjatuhkan semua omega yang mendekatimu." kata Mingyu pada Dokyeom.

"Aku jadi kasihan pada Jieun. Dia pasti benar-benar marah karena dimanfaatkan untuk melukai istriku. Semenjak bersama dengan Joshua, aku jadi agak jarang mampir ke pohon itu. Bolehkah aku mengajak paman pergi ke pohon itu, sebelum kami pamit kembali ke sekolah?" kata Dokyeom.

"Oh, boleh. Tentu saja." kata Dawon.

•••

D

okyeom, Mingyu dan Dawon pergi untuk mengunjungi pohon yang sering Dokyeom kunjungi tengah malam, di dekat sungai.

Dawon pun mendekati sebuah pohon yang berada dekat dengan sungai kecil itu, "Jieun... Lee Jieun... Putriku..." bisiknya.

Dokyeom membiarkan Dawon untuk menghabiskan waktu di makam Jieun. Dokyeom hanya melangkah ke pinggir sungai dan duduk di bongkahan batu yang cukup besar.

SEVENTEEN : Code One | SeokSoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang