SEVENTEEN : Code One | SeokSoo ✓

Chapter 3

"Joshua menyukaimu?! Astaga... Akhirnya kau sudah bertemu dengan jodohmu! Selamat, Lee Dokyeom." kata Mingyu, namun dengan nada pelan agar tidak kedengaran orang lain.

"Jangan cepu kau, Gyu. Jangan kasih tahu siapa-siapa." kata Dokyeom.

"Rahasia mana sih yang pernah aku bocorkan tentang dirimu?" goda Mingyu.

Joshua dan Dokyeom memang sengaja untuk tidak berangkat ke sekolah bersamaan. Joshua lebih lambat daripada Dokyeom, sehingga Joshua memperbolehkan Dokyeom untuk berangkat lebih dulu bersama Mingyu.

"Cepat ajak dia kencan dan nikahi dia, Kyeom. Banyak alpha disini yang mengincar Joshua. Kau harus segera mendapatkannya sebelum terlambat." kata Mingyu.

Seketika Joshua akhirnya masuk ke kelas dan malah dicegat oleh Hoshi, membuat Mingyu dan Dokyeom terkejut dari kejauhan.

"Joshua?" kata Hoshi.

"Iya?" kata Joshua.

"Apakah kau lupa denganku?"

"Apa?"

"Aku adalah Kwon Soonyoung, temanmu di masa kecil. Apakah kau masih ingat?"

"Uhm... Yang mana, ya?"

"Dulu aku suka bilang bahwa aku akan melamarmu saat sudah lulus sekolah nanti. Saat umur kita masih 8 tahun."

"Oh, itu! Iya, aku mengingatnya. Wah, ternyata kita satu sekolah, ya. Aku gak menyangka bisa bertemu lagi denganmu."

"Hehe... Bagaimana kabarmu?"

"Hhmm... Bisa dibilang baik-baik saja sih. Aku sedang banyak urusan belakangan ini."

Sementara itu, Mingyu terus menyentil Dokyeom untuk menjauhkan Joshua dari Hoshi. Mingyu tahu bahwa Dokyeom pasti sedang cemburu saat ini.

"Dokyeom, lakukan sesuatu. Calon istrimu sedang selingkuh, loh." bisik Mingyu.

Tanpa berkata-kata, Dokyeom beranjak dari bangkunya dan mendekati Joshua dan Hoshi.

"Permisi, Hoshi. Bisakah kau membiarkan Joshua duduk di bangkunya dulu? Dia baru sampai di kelas sambil masih merangkul tasnya dan kau malah mencegatnya. Bukankah itu gak sopan?" kata Dokyeom sambil memegang pergelangan tangan Joshua.

"Dokyeom, aku-" kata Joshua tercekat.

"Oh, maafkan aku. Aku terlalu bersemangat sampai lupa diri. Silahkan duduk, Joshua." kata Hoshi.

Dokyeom kemudian melepaskan pegangannya pada Joshua dengan pelan dan membiarkan Joshua pergi ke bangkunya.

"Joshua, sepertinya kau dan Hoshi sudah mengenal satu sama lain sebelumnya. Kalian pacaran, ya?" kata Mingyu dari belakang.

"Enggak, kok. Dia itu sahabatku saat berumur 8 tahun. Sudah sekitar 9 tahun kami gak bertemu." kata Joshua.

"Oh, teman masa kecil..." kata Mingyu sambil melirik Dokyeom yang baru saja duduk di bangkunya sambil mengisyaratkan sesuatu.

"Apakah dia sudah punya pasangan?" kata Mingyu.

"Kenapa kau bertanya padaku? Bukannya kau teman sekamarnya? Aku juga ingin menanyakan hal itu padanya tadi, tapi Dokyeom sudah menarikku lebih dulu." kata Joshua.

"Jadi, kau ingin menikah dengan Hoshi?" celetuk Dokyeom pada Joshua dengan tatapan dinginnya.

"Bukan begitu, Dokyeom. Tolong jangan salah paham. Kami hanya sekedar berteman saja, gak lebih dari itu." kata Joshua dengan terburu-buru.

"Dia gak pernah bercerita soal pasangan atau percintaan padaku. Itu sebabnya aku bertanya padamu sebagai temannya." kata Mingyu.

Joshua kini mengerti bahwa Dokyeom memiliki sikap mudah cemburu dan akan langsung kembali ke sikap dinginnya. Jika ia ingin menikah dengan Dokyeom, setidaknya Joshua harus mengetahui hal-hal apa saja yang disukai dan tidak disukai oleh Dokyeom.