7. Masih Abu-abu

342 66 3
                                    

Halo, selamat pagi, siang, sore, dan malam!

MOHON FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

Baca pelan-pelan, karena cerita ini akan terdapat banyak teka-teki!

Terima kasih untuk yang sudah vote, dan semoga kalian mau baca sampai cerita ini selesai.

—Happy Reading—

Koridor-koridor yang sepi dilewati dengan langkah santai. Lea bersama Raga dan Kala hendak menuju kamar mandi yang terletak paling ujung dan berdekatan dengan tangga yang menuju rooftop. Tadinya, mereka sedang ada jam kosong, dan Kala mengajak Lea dan Raga untuk menjalankan suatu rencana.

Kala berniat untuk memasang cctv tersembunyi di depan area kamar mandi, perpustakaan, dan gudang. Setiap Kala ingin mengecek cctv sekolah setelah ada kejadian teror itu, cctv sekolah seringkali rusak. Banyak juga yang menduga bahwa cctv itu sengaja dirusak oleh pembunuh misterius untuk menghilangkan jejak. Maka dari itu, Kala ingin memasang cctv yang letaknya tidak diketahui oleh siapapun kecuali dirinya, Lea, dan Raga.

PRANG!

Suara seperti benda terjatuh yang berasal dari arah kamar mandi membuat mereka bertiga kaget. Lalu, mereka mempercepat langkahnya untuk mengetahui apa yang terjadi.

Lea membulatkan matanya melihat Alia tergeletak tidak sadarkan diri di depan salah satu bilik toilet. Salah satu jendela di sana kacanya pecah dan kepingan kaca itu berserakan di lantai.

Pandangan mereka tertuju kepada seorang gadis yang berdiri di samping tubuh Alia dengan posisi membelakangi mereka. Gadis itu menatap ke arah tangga yang menuju rooftop.

"Ayana?" panggil Lea yang merasa tidak asing dengan penampilan gadis itu.

Tepat setelah Lea memanggilnya, Ayana membalikkan badan dengan cepat menghadap ke arah mereka bertiga dengan ekspresi yang sulit diartikan. Rautnya seperti kaget, waspada, dan cemas menjadi satu.

Kala yang disusul Raga dan Lea mendekati Ayana dan Alia. Pandangan mereka tertuju ke sebilah pisau yang tergeletak di samping tubuh Alia. Mata Lea membulat ketika melihat ke arah cermin di depan wastafel.

'I wanna kill you.'

Tulisan berwarna merah itu terpampang jelas di depan mereka. Tulisan yang sama seperti yang pernah Lea lihat.

"Apa ini ulahnya si pembunuh misterius itu?"

"Lo ngapain disini, Na?" tanya Raga.

"Apa yang terjadi sama Alia?" tanya Lea.

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Raga dan Lea, tidak dijawab oleh Ayana. Gadis itu justru berlari menaiki tangga menuju rooftop dengan cepat.

"Ayana!" panggil Lea.

Kala tidak berdiam di tempat. Ia ikut berlari mengejar Ayana sampai pada ujung tangga, meninggalkan Lea dan Raga yang tengah dilanda kebingungan dalam pikiran mereka.

Kala sampai pada pintu masuk rooftop, dan langsung meraih tangan Ayana ketika sudah mendekati gadis itu.

Ayana yang hendak menuju ke sebuah gudang kecil pojok rooftop pun membalikkan badan dan berusaha melepaskan diri dari cekalan Kala.

Mata Kala memandang Ayana dengan dingin dan penuh rasa curiga. Bagaimanapun juga, Ayana harus memberikan penjelasan mengenai apa yang terjadi.

"Ikut gue."

***

Raga membaringkan tubuh Alia di brankar UKS dengan hati-hati. Lea mengambil minyak kayu putih dan mendekatkannya ke arah hidung Alia.

The Mysterious Killer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang