32. Penyerang Misterius

266 38 12
                                    

MAKASII BANYAK BUAT YANG MASIH MAU LANJUT BACA🙏

AYO BANTU PROMOSIKAN CERITA INI DENGAN CARA SHARE KE TEMAN-TEMANMU😊

—HAPPY READING—

***

Dua wanita berumur 30 tahunan duduk di sebuah sofa dengan perasaan was-was. Mereka adalah Laras dan Artika, ibu dari Ayana dan Kala. Mereka sedang berada di sebuah apartemen milik Artika yang sudah ditempati sejak beberapa minggu lalu olehnya.

Sudah beberapa kali Artika mencoba untuk menghubungi Kala. Namun tidak ada satupun panggilan yang diangkat oleh putranya itu. Dengan perasaan yang sama, Laras meminta kepada Tuhan agar selalu menjaga Ayana. Laras tidak bisa menghubungi putrinya itu karena ponsel miliknya hilang entah kemana. Yang bisa ia lakukan hanyalah berdoa dan menunggu kabar.

"Kala nggak bisa dihubungi," ucap Artika pelan.

"Saya tau keadaan sedang tidak baik, tapi saya berharap nantinya semua akan baik-baik saja." Laras berucap untuk menenangkan Artika. Namun hatinya pun ternyata semakin tidak tenang. Berkali-kali ia mencoba untuk berpikir positif, tetapi entah mengapa perasaannya tidak kunjung membaik. Ia justru semakin khawatir kepada Ayana.

Artika mengangguk pelan seraya menggenggam tangan Laras. Ia berpikir lagi tentang sumber dari semua masalah ini. Artika kemudian berniat untuk menelpon Arzan, seorang pria yang masih berstatus sebagai suaminya. Namun sayang, Arzan mengabaikan panggilannya. Emosi bercampur sedih menguasai diri Artika. Yang ia tahu, Arzan tidak lagi menyayangi Kala seperti dulu. Dan Artika tidak tahu apa alasannya.

"Kalau Kala kenapa-napa karena ulahmu, saya pastikan kamu tidak akan hidup bebas lagi, Arzan," batin Artika.

***

Suara sirine mobil polisi terdengar di sekitar pelabuhan Teratai. Beberapa orang berseragam polisi menangkap Aldi yang sudah babak belur untuk dibawa ke kantor polisi. Akhirnya pembunuh bayaran itu tertangkap juga. Nolan dan teman-teman Kala yang lain juga sudah membawa Erfan ke rumah sakit. Sosok Raga sudah tidak nampak lagi di sana, karena laki-laki itu pergi ke suatu tempat untuk mencari Lea. Dia sudah tahu di mana lokasi keberadaan Lea, karena Kala sudah melacak nomor ponsel gadis itu. Sedangkan Kala, saat ini sedang menyusuri pelabuhan dan berharap menemukan Ayana yang sejak tadi tidak berhenti ia pikirkan.

Sedangkan di tempat lain, Lea memberontak sekuat tenaga ketika seorang pria membawanya pergi dari tempat di mana ia disekap sebelumnya. Sekarang Lea berada di dalam sebuah mobil yang sedang melaju cepat. Lea menatap seorang pria yang sedang mengemudikan mobil. Siapa sangka jika pria itu adalah seorang Arzan Nanggala, ayah dari sahabat Lea sendiri. Lea tidak tahu ia akan dibawa kemana, dan juga ia tidak tahu alasan Arzan melakukan semua ini kepadanya.

Lea menendang jok di depannya. Ia ingin sekali bebas, tapi tidak bisa. Arzan mengabaikannya dan lebih fokus mengendara dengan wajah serius. Lea juga memikirkan ayahnya yang pasti sedang mencarinya. Ayahnya itu mungkin baru saja pulang dari kantor dan terheran karena ia tidak ada di rumah. Lea juga berpikir tentang Nava dan Rezi. Dua orang itu juga tadi ada di hadapannya, terlihat akrab dengan Arzan. Lalu, keduanya itu tiba-tiba pergi setelah menerima telepon dari seseorang, sebelum ia dibawa pergi oleh Arzan.

Mata Lea melirik sekilas ke spion mobil. Ia membulatkan matanya ketika menyadari sesuatu. Ternyata, ada seseorang di belakang sedang mengendarai motor dan mengejar mobil yang ditumpanginya. Lea sangat mengenali siapa pengendara motor itu.

"Raga!" batin Lea senang.

Mobil melaju semakin cepat, begitu pula motor yang dikendarai Raga tidak kalah cepat dan masih berupaya menghadang mobil Arzan.

The Mysterious Killer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang