Hai? Apa kabar?
Maaf baru sempet update ya, hehe:)
Makasih buat kalian yang masih setia nunggu cerita ini💙
Jangan lupa vote, komen, dan follow akun author yaa!
—Happy Reading—
***
Erfan memarkirkan motornya di depan sebuah apartemen yang ditempati oleh Aldi. Suasana apartemen itu lumayan sepi. Kemudian, laki-laki itu langsung berjalan memasuki apartemen. Ia melewati lorong demi lorong hingga sampai pada unit apartemen yang ditempati Aldi. Sebelumnya, Erfan sudah memastikan bahwa Aldi sedang keluar dari apartemen saat ini. Jadi, Erfan bebas untuk mencari barang bukti yang bisa memperkuat tuduhannya.
"Semoga berhasil," batin Erfan.
Erfan tersenyum senang ketika berhasil membuka pintu unit apartemen Aldi. Erfan masih ingat berapa pin pintu itu. Dan cerobohnya, Aldi belum menggantinya sampai sekarang.
Erfan dengan leluasa masuk ke dalam apartemen dan menggeledah seluruh isi kamar Aldi. Di sana, tidak terdapat banyak barang dan tidak ada ruangan yang berantakan, tetapi sedikit berdebu.
Erfan membuka laci paling bawah, hingga akhirnya ia menemukan sebuah buku catatan dengan sampul warna hitam serta tulisan 'Death Note' di halaman pertamanya. Erfan membuka halaman selanjutnya, lalu sedikit terkejut dengan apa yang dilihatnya. Ada sebuah foto seseorang yang tidak ia kenali beserta data diri orang itu tertempel jelas di halaman kedua buku itu. Tanda silang berwarna merah juga menghiasi wajah seseorang yang ada di foto. Jangan lupakan juga sedikit bercak darah yang ikut hadir dalam lembar buku death note.
Erfan sedikit merinding saat memegang buku itu. Sepertinya, Aldi memang benar-benar psikopat. Pembunuh itu bahkan mencatat setiap korbannya pada sebuah buku, catatan kematian.
Erfan lalu membuka halaman selanjutnya. Ia menemukan foto Elara beserta tanggal kematian gadis itu. Gadis cantik yang membuatnya berubah dari dirinya yang dulu. Elara, kakak dari Ayana, benar-benar Aldi yang membunuhnya. Erfan menarik napas panjang, berusaha mengontrol emosinya.
Erfan membuka halaman selanjutnya lagi, tidak ingin melihat lama-lama foto Elara yang membuat dadanya mendadak sesak. Erfan mengernyitkan dahinya, melihat foto seorang wanita yang wajahnya terasa familiar. Ia membaca identitas wanita itu yang tertulis di bawah foto. Erfan seketika menegang, napasnya tertahan ketika mengetahui siapa wanita itu.
"Jadi... Aldi juga yang ngebunuh bundanya Lea?" gumam Erfan tidak menyangka.
Erfan menghembuskan napas kasar. Ia harus segera memberitahu Kala dan Raga tentang penemuannya ini. Erfan menutup buku itu, memasukannya ke dalam saku hoodie yang ia kenakan.
Sebelum pergi, Erfan menyempatkan diri untuk melihat ke sekeliling ruang kamar Aldi, barangkali ada hal lain yang bisa ia temukan. Namun sepertinya, tidak ada lagi yang lebih penting dari catatan kematian yang sekarang ada padanya.
Meskipun telah menemukan bukti kuat untuk menjatuhkan Aldi, ada satu pertanyaan yang tiba-tiba terbesit dalam kepala Erfan.
"Tunggu, kenapa Aldi naruh catatan ini di tempat yang mudah dijangkau? Bukannya catatan ini penting dan harusnya dia sembunyiin catatan ini di tempat yang lebih aman? Gue rasa, dulu Aldi nggak seceroboh ini," batin Erfan bingung.
Entah mengapa, perasaan Erfan menjadi tidak karuan. Namun, Erfan buru-buru menepis pikiran buruk di kepalanya. Ia harus segera keluar dan memberitahu Kala, Raga, Lea, serta Ayana tentang hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mysterious Killer (End)
Mystery / Thriller"Hati-hati, siapapun bisa jadi pelakunya." *** Setelah beberapa bulan menghilang, kini si pembunuh misterius itu kembali melancarkan aksinya. Seseorang yang membunuh nyawa banyak orang, kembali menggemparkan seluruh penghuni SMA Gemintang. Teror pem...