31. Danger!

220 35 15
                                    

FOLLOW DAN VOTE DULU KUY SEBELUM BACA!

JANGAN LUPA KOMEN BIAR CERITANYA RAMAI🙏

*

Nama tempat, waktu, dan tokoh dalam cerita hanya sebatas karangan author.

—HAPPY READING—

***

Pelabuhan Teratai tampak sepi dengan suasana yang cukup mencekam. Kapal-kapal kosong terparkir di sekitarnya. Terlihat pemandangan air laut yang gelap. Tidak jauh dari tempat Raga memarkirkan motornya, tampak dua orang yang tengah ribut. Tidak salah lagi, itu adalah Erfan dan Aldi.

Raga segera menghampiri kedua orang itu dan membantu temannya. Tepat saat Aldi hendak menancapkan pisau ke tubuh Erfan, Raga menendang tangan Aldi sehingga pisau itu jatuh ke tanah. Terlihat jelas bahwa Aldi terkejut atas kedatangan Raga.

"Sialan, lo!" umpat Aldi marah.

"Gue nggak akan biarin lo celakain temen gue," ujar Raga dengan ekspresi datarnya.

"Oh, lo berani ya sama gue? Dasar pengkhianat!" balas Aldi sengit.

Erfan yang terduduk di tanah, segera menjauhkan diri dari Aldi agar tidak terkena amukan laki-laki itu. Raga terkekeh pelan mendengar ucapan Aldi. Ia maju satu langkah mendekati Aldi, seraya tersenyum miring.

"Pengkhianat? Bahkan gue sama Kala aja sebenarnya nggak pernah kerja sama dengan lo. Gue ngelakuin semua yang lo mau itu karena terpaksa. Kalo lo berpikir bahwa gue sama Kala udah pasrah dengan rencana lo, lo salah besar." Raga menatap tajam ke arah Aldi yang juga sedang menatapnya dengan ekspresi dingin. Si psikopat itu tampak serius dan sedang tidak main-main.

Sret

Raga tetap menghindar meski tangannya sudah sedikit tergores karena Aldi mendadak mengeluarkan pisau lipat baru di saku bajunya. Raga sedikit kesulitan untuk mengimbangi Aldi. Gerakan laki-laki itu sangat cepat dan sepertinya Aldi tidak main-main untuk membunuhnya.

Erfan sangat ingin membantu Raga, tetapi sekujur tubuhnya sangat sakit karena dipukuli habis-habisan oleh Aldi. Ia berharap seseorang dapat membantu temannya itu.

***

Lea terbangun di sebuah ruangan yang gelap. Ia tidak bisa melihat apapun selain kegelapan. Ia merasa bingung, karena seingatnya, ia tertidur di dalam kamarnya. Namun beberapa detik kemudian, Lea tersadar bahwa kaki dan tangannya terikat tali dengan kuat. Lea kesulitan bergerak hingga ketakutan tiba-tiba menyergap.

Suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian Lea. Ia juga mendengar langkah kaki pelan yang semakin mendekat. Lalu ia merasa seseorang sedang berjongkok di depannya. Ibu jari seseorang menyentuh pipi Lea hingga membuat Lea semakin merinding.

"Kamu, anak dari Naura Renata dan Elniko Adiputra. Saya sangat tidak sabar menunggu momen untuk membuatmu menyusul bundamu itu, ke neraka." Lea mematung mendengar suara berat seorang pria. Suara itu, Lea seperti mengenalinya.

Hening mengisi seketika, hingga lampu tiba-tiba dinyalakan dan Lea bisa melihat siapa saja seseorang yang ada di sana. Betapa terkejutnya Lea saat mengetahui siapa yang mengatakan kalimat barusan. Matanya melirik beberapa orang lainnya yang juga berada di sana.

Ketakutan Lea semakin menjadi. Ia sudah berusaha berteriak meminta tolong, tetapi suaranya tidak bisa keluar karena mulutnya disumpal kain.

Disaat-saat seperti ini, Lea hanya berdoa dan berharap seseorang menolongnya sebelum orang-orang jahat di depannya ini melakukan hal berbahaya kepadanya.

The Mysterious Killer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang