BAB 1

39.1K 447 1
                                    

Tes-tes, halo? Semoga selalu bahagia ya.
Yok dibaca, sapa tau nagih😌

Nemu cerita ini terselip diantara beberapa puluh file, jujur nggak nyangka kalau cerita Remember of Me akan lumayan ada yang baca, lagian itu cerita tahun 2013 kayaknya, lupa. Sekali lagi semua cerita yang Arran up tidak ada edit dll, karna emang cerita gabut dan udah lama banget, jadi maaf yak masih banyak yang kurang, salah, ngawur, dll. Apalah daya? Arran cuma manusia😌, bukan google yang serba bisa, dan bukan juga Tuhan Yang Maha Kuasa🙏😇

***

Tama tak menyangka kepulangannya kembali ke rumah kedua orang tuanya setelah perseteruhannya dengan sang kakak Maura, menjadi titik awal kesialan dalam hidup tertatanya.

" Hai Mara, senang melihatmu lagi! Selamat datang!"

Sapa seorang lelaki yang tak lain adalah kakak ipar sekaligus mantan tunangannya 3 tahun lalu, ya! anggap saja inilah hidup, penuh drama dan kemirisan, bahkan baru saja tiga langkah Ia memasuki rumahnya, akar masalah itu sudah menunjukan batang hidungnya.

Tama hanya menyunggingkan senyum tipis khasnya dan kembali berfokus pada satu mini koper yang dibawanya, baru saja Ia ingin pergi dari hadapan lelaki bajingan yang menyambutnya tanpa rasa bersalah setelah 3 tahun lamanya, satu lagi suara yang sangat Ia kenal datang menyambut.

" Hai, Papa dan Mama nunggu Kamu di taman, selamat kembali ke rumah Tama!"

Sosok itu masih sama, penuh kasih sayang dan juga polos, saking polosnya sampai rela ditiduri oleh tunangan adiknya sendiri, walau dalam tanda kutip, Roy dalam keadaan mabuk kala itu, ya lelaki yang kini bersandang sebagai kakak iparnya Roynatan Dirtanaja.

Tanpa berucap, Tama langsung pergi menemui kedua orang tuanya dan Ia tau gelak tawa yang Ia dengar, disana disebuah pendopo minimalis kesayangannya dulu, sang Mama dan Papa sedang bermain dengan sosok bocah perempuan yang mungkin baru berusia 2 tahun, tak perlu ditanya siapa bocah kecil itu bukan?

" Ehem! "

Satu deheman dari Tama membuat dua orang yang sedari tadi asik pada dunianya, seketika menatap dirinya dengan pandangan yang tak dapat diartikan, sedihkah, bahagia? entahlah.

" Mama kangen Mara! "

Ucap wanita paruh baya yang kini memeluknya erat.

" Kamu nggak pernah mau pulang, sejak pernikahan ka---"

Belum selesai kalimat yang diucapkan sang Mama, Tama langsung bersuara.

" Jadi, hal penting apa yang mengharuskan Tama pulang!"

Tak ada kehangatan dalam kalimat yang Tama ucapkan.

Kedua sosok itu saling menatap, dan Maura sang kakak datang mengambil bocah perempuan yang sejak tadi digendong oleh sang Papa.

" Aku bawa Bella masuk Pa"

Sosok itu kemudian hilang kembali memasuki kediaman keluarga besar Geralds dan Abrata.

"Besok hari jadi perusahaan, Papa dan Mama memutuskan agar perusahaan dipegang oleh ahli waris kami, dan itu kamu Tama!"

" Tama nggak bisa! perusahaan yang Tama kelolah sendiri udah ada, dan ya? ada menantu kalian bukan?!"

" Tama, Papa mo---"

" Stop Pa! bukan hanya 3 tahun lalu kesalahan yang Papa dan Mama buat ke Tama, tapi dari Tama kecil, sebenarnya anak angkat Papa itu Tama atau Maura!"

Tak ada bantahan dari dua sosok suami istri dihadapannya itu, dengan cepat Tama pergi meninggalkan orang tua yang bahkan lebih memilih seorang anak angkat dari pada dirinya, hanya karna alasan balas budi.

Ms. Vs Mr.(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang