BAB 15

4K 133 3
                                    

Seperti hari-hari biasa, setiap beberapa Minggu sekali, sang Mama Nandira, akan aktif menggumpulkan anak-anaknya, untuk dapat menyisihkan waktu di hari libur, hanya untuk sekedar melakukan Family time. Dan disinilah Mara, bersama keluarganya. Minggu ceria!

" Perut kamu udah keliatan besar ya Maura?"

" Eh iya Ma, kayaknya berat badan ku mulai naik drastis!"

" Udah cek bulanan? Gimana hasil USG nya?"

" Semuanya baik Ma, sehat!"

" Ini si Roy kemana sih?"

" Tadi bilangnya mau nganterin Bella ke kamar Ma"

Mara hanya diam menyimak obrolan kedua perempuan itu, sembari memakan kotak cemilan di tangannya.

" Ma, Mara!"

Saking asiknya fokus mengunyah, Mara seakan melupakan sekitarnya, bahkan saat sang Mama, memanggil namanya.

" Kamu ngelamun?"

Ucap Nandira sembari menepuk bahu putrinya.

" Eh, apa Ma? Mara asik ngemil nih Ma, jadi nggak fokus!"

Mara yang sudah menghadap sang Mama pun, dibuat binggung, pasalnya kini Mama nya melihat dirinya bergantian bersama kotak toples di tangannya. Ada apa sih?

" Kamu suka?"

" Ya? suka? suka apa?"

Berlahan Mamanya menarik kotak berisi kue kering itu, dan berucap

" Ini Snack cemilannya Bella"

" Ya?"

" Dan rasa wortel"

" Ha?"

Niat hati membiarkan sang putri tunggal sedikit bersantai, tapi mata nya, tak henti-henti menajam, kala putrinya begitu asik memakan cemilan balita milik Bella, ya, walaupun itu adalah buatannya, alias produk dapur, tapi yang membuat Nandira heran, adalah, bagaimana sang putri yang selama hampir 20 tahun lebih menghindari makanan berbahan dasar wortel, kini dengan asiknya memakan kue yang ia buat dari wortel. Mencurigakan.

" Sejak kapan kamu suka wortel, perasaan---"

" Haha, cuma iseng kok Ma, ini juga Mara mau minum, bentar ya Ma, Mara ambil minum"

Iseng? Mana ada orang iseng, yang hampir memakan tandas isi dari kotak yang awalnya penuh itu.

Niel memasuki rumah sang mertua, sembari menenteng beberapa tas belanja, dibantu Roy di belakangnya.

" Kalian aman, kan?"

" Ya?"

" Soalnya Tamara, kayak tikus ketemu kucing, kalau kamu mendekat!"

" Dia sudah begitu sejak Minggu lalu, aku terbiasa!"

Roy hanya dapat menggelengkan kepalanya, dimana-mana, kalau istri udah main kabur-kaburan kayak Tamara, pasti ada sesuatu, nah ini, sebagai suami, bukannya risau, eh malah senyum-senyum gitu. Emang bahagia?

Nah lihat itu, baru saja Niel ingin mendekat, si istri nyelonong kabur. Pasti ada sesuatu.

" Ngeliatin apa kamu?"

Fokus Roy bubar, saat sang istri datang.

" Kamu ngerasa aneh nggak sih?"

" Aneh? Aneh kenapa?"

" Lihat aja itu, Tamara dan Niel!"

" Ow itu! Lagi perang dingin!"

" Tau dari mana sayang?"

Ms. Vs Mr.(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang