BAB 5

9.1K 229 1
                                    


Niel terdiam kala Jo sibuk menyiapkan segala keperluan pernikahan miliknya dan tentu saja pernikahan Niel sendiri, Jo menikah terlebih dahulu dan Niel dua Minggu setelahnya, Wacana pernikahan sang sepupu harus dimajukan dikarenakan perang yang terjadi antara sang mama dan pamannya, mereka seakan tak mau kalah satu sama lain. Astaga! Pernikahan bahkan bukan ajang untuk unjuk gigi, tapi lihatlah mama dan pamannya yang berlomba itu.

Mengingat bagaimana susahnya menghubungi sang calon istri yang entah bagaimana kabarnya setelah ia menyetujui kesepakatan diantara mereka berdua.

Tamara bahkan tak berusaha menghubunginya, dan ya? Niel tak segampangan itu untuk terus mengalah. dan nyatanya keputusannya membuat hatinya tak nyaman hingga ia terpaksa mendial satu nama yang ada di hpnya itu.

Pemberontak

Tak berselang lama panggilan langsung diterima oleh wanitanya itu.

" Hallo?"

Astaga! mendengar suara disebrang sana rasanya Niel ingin terbang sekarang juga kembali ke Indonesia.

" Hallo?"

Senyum simpul muncul di wajah Niel setelah hampir satu minggu lamanya ia benar-benar kehilangan kabar dari sang calon istri.

" Aku akan sampai di rumah besok, persiapkan dirimu"

Tak menunggu jawaban dari sosok disebrang sana, Niel memutuskan untuk menyudahi telfon nya dan kembali fokus pada rapat terakhir yang akan ia hadiri beberapa saat lagi.

" Apa semua baik-baik saja?"

Jo bertanya pada Niel sesaat setelah rapat selesai.

" Ya, kurasa!"

Jo tak tau mengapa Niel seperti orang yang kosong, tak ada ambisi dimata yang biasa selalu berapi-api saat sedang melakukan perjalanan bisnis seperti sekarang.
Apa karna agenda pernikahan mereka berdua? Jo rasa itu tidak mungkin! yang ia ketahui wanita bernama Tamara Geralds hanya sebatas wanita yang dijodohkan kepada Niel dan ya? Niel memintanya untuk menyelidiki calon istrinya itu.

Atau ada sesuatu yang tidak diketahui olehnya?

" Aku akan langsung terbang ke London, apa kau akan hadir?"

" Ya, tentu saja"

" Kau akan mengajaknya?"

" Kalau yang kau maksud adalah Tamara, ya! aku akan mengajaknya"

" Baiklah, semoga keputusanmu itu tepat Niel"

" Emm semoga"

" Sampai jumpa disana!"

Tama tak ingin mengakui bahwa ia sedikit bahagia mendapat panggilan dari Niel. Pria itu bahkan langsung pergi keesokan harinya tepat setelah kesepakatan konyol yang mereka sepakati bersama. Sekarang Tama hanya harus memikirkan bagaimana caranya menemukan sosok yang tepat untuk dijadikannya suami, atau mungkin ia hanya harus menyodorkan beberapa wanita berkelas untuk seorang Daniel Kavkael Baneet.

Tama tak tau harus berbuat apa saat sang mama mertua Ny. Adel datang membawa sebuah gaun yang harus dipakainya di pernikahan sepupu sekaligus sekretaris pribadi Niel.
Pria itu akan sampai besok dan akan langsung kembali terbang bersamanya ke London tempat dilaksanakannya pernikahan sang sepupu yang ia ketahui bernama Jonatan Andreans.

" Apa kau gugup?"

Tanya Maura yang telah kembali ke Indonesia beberapa hari setelah diumumkannya pernikahan antara dirinya dan Niel. Entah mengapa melihat Muara sekarang tak lagi membuat hatinya bergejolak, ia hanya ingin cepat-cepat menyelesaikan masalahnya yang akan berujung kepada masalah-masalah baru lainnya.

Ms. Vs Mr.(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang