Tama masih membisu dengan semua hal yang terjadi malam ini. Bagaimana mungkin dirinya harus menikah dengan Pria yang kini tengah menggenggam tangannya erat, remasan kuat pada jemari yang Ia rasakan kala dirinya ingin mengatakan ke tidak se-tujuannya.
" Wah, Mama nggak nyangka Mara, kamu diam-diam berpacaran dengan Niel?!"
Niel? Sejak kapan sang Mama akrab dengan pria ini.
" Ma, ini nggak se---"
" Ah, Mara sedikit malu Ma, karna rencananya harus terbongkar, benarkan Mara?"
Kalian lihatlah sendiri bagaimana sosok yang kini mendominasi keluarganya mengambil kebebasan berpendapat nya, Tamara pasrah.
" Kami semua setuju dengan rencana pernikahan kalian, pertunangan akan dilakukan satu minggu setelah kembalinya Daniel dari LA"
" Benar, Kakeknya sangat antusias mendengar berita ini, begitupun dengan saya"
" Maaf menganggu pembicaraan hangat kalian? bisa aku bawa Niel keluar sebentar?"
" Oh astaga sayang, Niel milikmu sekarang, pergilah!"
Ucap Ny. Adel dengan berbinar.
Apakah Ia akan mendapatkan cucu lebih dulu? Oh astaga! Adel benar- benar tak sabar.
Dengan cepat Tama menyeret sosok Niel yang entah mengapa malah tersenyum, jenis senyuman yang tak dapat Tama artikan dengan baik.
" Apa maksudmu?! memberikan kebebasan pada orang tua kita!"
" Dan lagi? Aku bahkan tidak ingin menikah!"
" Hai apa kau---"
" Ayo lakukan! seperti yang mereka inginkan, aku tak mempermasalah kan nya"
" Aku! aku yang tidak ingin, Hei Tuan pemaksa!"
" Kalau begitu tolak saja, dan katakan pada para orang tua itu, bahwa kau tak ingin menikah denganku!"
Niel tak menyangka ternyata wanita dihadapannya ini benar-benar berkepala batu.
Pantas saja hobi nya mengumpat, kemana citra lemah lembut khas wanita Indonesia yang selalu diceritakan oleh sang Mama.
Niel sedikit menarik napas dan duduk di kursi taman belakang kediaman Abrata, sambil sesekali melirik tajam pada wanita yang sedari tadi mengumpat pelan dan berjalan bolak balik di hadapannya.
" Bisakah kau diam Mara!"
Tak ada jawaban.
" Apa aku harus benar- benar mengubah marga Geralds mu itu menjadi Baneet?"
Dan ya, Niel pastikan itu akan terjadi.
" Bisakah kau membantuku? tolong diamlah! dan berfikir bagaimana cara untuk membatalkan semua omong kosong ini"
" Omong kosong apa yang kau bicarakan disaat semua orang begitu bahagia karna nya!"
" Kau dan Aku, kita tidak bisa menikah, dan ku pastikan margaku akan selalu Geralds!"
" Oke, kita lihat saja, karna semakin kau tak menginginkannya, maka aku yang akan mempercepat pengesahan nama Baneet diakhir namamu!"
Dengan cepat Niel bergegas pergi meninggalkan wanita yang telah membisu sempurna tanpa berkutik sedikitpun.
" Jangan harap kau bisa melakukannya Niel!"
Seulas senyum terbit pada wajahnya mendengar teriakan wanita yang kini telah berlari mengikuti langkah lebarnya.
" Kami akan menikah bulan depan!"
Ucapan yang dikatakan oleh Niel tanpa beban itu, sontak membuat tiga sosok diruangan itu terdiam dan menatapnya dengan tatapan syok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. Vs Mr.(End)
قصص عامةSexy? pasti! cantik? jangan ragukan! Ia terlahir sebagai sosok bersendok Emas! menjadi satu-satunya wanita pemegang dua bahtera kekayaan, tak pelak membuat Tamara Abrata Geralds menjadikan dirinya sebagai prefectsionis sejati. Tamara lebih akrab di...