BAB 18

3.5K 167 6
                                    

6 tahun kemudian

Suasana kota masih sama, sama seperti saat pertama kali dirinya mendatangi kota ini 3 tahun lalu, tak terhitung sudah berapa kali ia pergi dari satu negara, ke negara lain, dari kota satu ke kota lainnya. Bahkan ia pun seakan lupa, siapa dirinya, itu wajar bukan? untuk seseorang yang bahkan lebih memilih pergi dari pada menetap dan berujung pada kehilangan, ia tak ingin kembali terluka, bukan karna trauma sakit hati yang pernah terjadi, tapi trauma apabila ia tak lagi melihat orang yang dicintainya ada di dunia ini.

Ironis.

Terkadang, mimpi-mimpi tentang masa lalunya, datang bergantian di waktu yang sama, mengingatnya saja menyebabkan debaran asing di dadanya. Deru napasnya tak pernah konsisten bila mimpi itu datang menghampiri, buliran keringat selalu setia membasahi tubuhnya, ada rasa rindu yang teramat mendalam di sana, tapi nyatanya, ia belum siap untuk kembali bertemu dengan sosok itu, prianya, serta ayah dari dua anak lelaki yang hampir berusia 6 tahun. Mereka sangat mirip, layaknya duplikat. Keduanya kembar identik, dengan dua kepribadian berbeda, si tua lebih pendiam, dan sang adik, super aktif.

" Mom? kau melamun?"

Ucap bocah yang tengah asik memakan kue di piringnya. Dia si tua Daleel

" Oh, benar kah?"

Ucapnya menjawab sang putra.

" Ya, kau melamun Mom!"

Sahut bocah lainnya, yang baru datang sembari membawa kotak jus ditangannya. Dia si adik Dalveen.

" Oke, habiskan sarapan kalian, dan Mom akan mengantar kalian ke sekolah!"

" Kau harus menghabiskan jusmu El!"

Ucap Al.

" Kau habiskan saja roti selaimu!"

Balas El, tak kalah cepat.

Eva lebih senang memanggil kedua putranya dengan El untuk Daleel, dan Al untuk Dalveen.

Bila kalian binggung kenapa, harus menyebutnya dengan Eva, karna itu adalah nama yang ia gunakan selama ini, Eva, nama acak yang terlintas dikepalanya ketika membuat paspor kala itu. Tamara Geralds aka Baneet, telah berganti menjadi Eva. Ibu tunggal yang berpergian sembari membawa anak-anaknya yang waktu itu masih di dalam kandungannya.

Zelenograd

Adalah kota yang merupakan bagian dari Moskow, ia benar-benar teliti, tak ingin bila keberadaan mereka diketahui, walaupun Eva menyadari, bahwa sejauh apapun ia pergi, selama pria itu tak ada hentinya mencari, ia tak akan pernah berhenti, sebenarnya tak ada yang harus ia takuti, karna seorang Prasbian telah pergi dari dunia ini, ia memilih mengakhiri hidupnya beberapa bulan setelah masuk penjara, itu adalah kabar yang ia tau, beberapa tahun lalu.

" Kalian harus menuruti Miss Lily? paham?"

Ucap Eva kepada kedua putranya, saat mereka telah turun dari mobil.

" Yes Mom!"

Jawab keduanya bersamaan.

Eva mencium pipi putranya satu persatu, dan ingin beranjak dan pergi, tapi suara putra tertuanya membuat dirinya berhenti.

" Kapan kita pulang?"

Pertanyaan itu bukan mengarah pada rumah yang beberapa saat lalu mereka tinggalkan, melainkan, rumah mereka, asal mereka, Eva telah menceritakan semua tentang keluarga nya, baik kakek dan neneknya, orang tuanya, kakak dan kakak iparnya, serta semua orang yang bahkan tak mungkin Eva lupakan ketika dirinya hidup sebagai seorang Tamara.
Tak terkecuali sang suami, atau lebih tepatnya mantan suami.

Ms. Vs Mr.(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang