" Tamara Abrata Geralds"
Seketika puluhan sosok di ruangan itu terdiam kala nama pewaris tunggal keluarga Geralds&Abrata disebutkan.
Banyak orang yang selalu menerawang seperti apa sosok yang tak pernah muncul di media itu, sampai beberapa tahun lalu tersebar berita pernikahan Roynatan Dirtanaja dengan seorang wanita berinisial MB, yang membuat semua orang berbondong-bondong mencari sosok seorang Tamara Geralds yang merupakan tunangan sahnya kala itu.Dan malam ini secara resmi, setelah bertahun- tahun, wanita rupawan itu akan hadir dihadapan mereka secara terbuka.
Dengan anggun Tamara memasuki aula dan tersenyum pada para tamu undangan dengan bermacam sumpah serapah yang Ia ucapkan dalam hatinya, tatapannya tajam dan lurus sampai matanya menangkap kedua sosok biang kerok dari keresahan hatinya itu tengah tersenyum padanya tanpa rasa bersalah.
" Kan? Aku bilang apa sayang, gaun pilihan aku emang tepat!"
Ucap Sisil yakin, pada sang suami yang kini berdiri disampingnya.
" Dan besok, kamu bakal di mutasi!"
Geram Dion penuh penekanan, pasalnya selama mengenal seorang Tamara, wanita dengan sebutan gerbang utara itu. Ia tak pernah lepas dari stelan jas outfitnya, gaun sederhana diatas lutut, switer, dan kini di hadapan semua orang, Tamara dengan anggunnya berjalan menuju podium, gaun hitam tanpa lengan yang membalut tubuh sempurna nya, sepatu berhak tinggi yang senada dengan gaunnya, dan jangan lupakan rambut yang biasa dikuncir kuda itu, sekarang tersanggul sederhana tapi elegan dengan penjepit berbentuk daun yang terselip disamping sanggulan rambutnya, sungguh menawan.
" Ha-ha-ha!"
Tawa hambar Sisil mengiringi tatapan sosok bak putri raja tapi berhati penyihir, yang kini tengah tersenyum cantik dengan sorot mata yang membuat Sisil hampir tersedak.
Mati gue!
Mengingat puluhan miscall dan pesan yang Ia dapatkan dari sahabat sekaligus atasannya itu.
Dengan anggun Tama menaiki podium dan memulai pidato singkatnya dengan cepat, tegas, dan akurat.
" Selamat malam para tamu undangan, baik rekan, kolega, maupun keluarga besar Gralds dan Abrata, saya Tamara Geralds, senang bisa bertemu langsung dengan kalian, saya harap semua urusan dan harapan kalian terlaksana dengan sempurna, Terima kasih!"
Setelah kalimat yang Ia katakan dengan intonasi dingin dan wajah tegasnya yang tetap mempesona, Tama turun dari podium dan langsung ingin menghampiri dua sosok yang berpura- pura tak melihatnya itu.
Awas ya lo Sil!
Umpatan demi umpatan Ia berikan pada sahabat sekaligus manager pribadinya itu, bagaimana tidak? Ia yang sengaja menyiapkan setelan jasnya malah harus memakai gaun sialan ini, pantas saja dirinya selalu dihalangi dengan ini dan itu sejak jam menunjukan satu jam sebelum acara dimulai, dan pasti ada campur tangan dari suami kesayangannya itu, sehingga Tama tak memiliki cukup waktu untuk memesan setelan jasnya diantarkan ke hotel bintang lima itu.
Bahkan telfon dan pesannya diabaikan begitu saja, untungnya Ia adalah pemegang saham terbesar di hotel ini, dengan cepat dirinya meminta akses card id untuk lantai teratas dan ya? Kalian tau apa yang setelahnya terjadi bukan?
Lihat saja nanti!
" Tama!"
Panggilan dari sosok yang kini berjalan menuju padanya seketika menghentikan langkah kakinya.
" Emm "
" Apa begitu caramu menjawab panggilan kakakmu, Tama!"
" Apa sih Pa, Tama lagi buru-buru, besok kita bicara lagi di rumah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. Vs Mr.(End)
General FictionSexy? pasti! cantik? jangan ragukan! Ia terlahir sebagai sosok bersendok Emas! menjadi satu-satunya wanita pemegang dua bahtera kekayaan, tak pelak membuat Tamara Abrata Geralds menjadikan dirinya sebagai prefectsionis sejati. Tamara lebih akrab di...