7

38.2K 3K 698
                                    

⚠️ lil bit 18+
⚠️ minor DNI

****

Nathan tengah memasukkan bajunya ke dalam koper berukuran sedang. Ia membawa beberapa potong baju dan seragam sekolah untuk tiga hari kedepan, ia juga membawa peralatan mandi, dan skincare yang biasa ia pakai. Tak lupa, ia juga membawa boneka kelinci kesayangannya karena tidak bisa tidur nyenyak tanpa boneka itu.

Tok... Tok... Tok...

"Nana?"

"Masuk aja, Pa. Pintunya gak dikunci!"seru Nathan. Tak lama kemudian, pintu terbuka. Yuda masuk ke dalam kamar Nathan dengan memakai pakaian santai karena 1 jam lagi ia akan berangkat ke bandara. Sebelum itu ia akan mengantar Nathan ke rumah Tendra.

"Nana, maafin Papa ya, jagoan. Papa terpaksa ninggalin Nana."ucap Yuda menatap sendu ke arah putra semata wayangnya itu.

"Papa, it's okay. Nana ngerti pekerjaan Papa, Nana bakal baik-baik aja, Nana janji, Pa."

"Sini peluk Papa."

Nathan memeluk Yuda dengan hangat. Sebelumnya, ia sudah pernah beberapa kali ditinggal oleh Yuda ke luar kota dan keluar negeri untuk urusan pekarjaan, kadang ia juga ikut jika memungkinkan, atau paling tidak ia akan dititipkan di rumah Dimas, tapi sekarang Dimas ikut serta dengan Yuda ke Singapura.

"Sudah siap semuanya?"tanya Yuda melepaskan pelukannya.

"Sudah, Papa."jawab Nathan sambil tersenyum.

"Ayo kita berangkat, Papa anter Nana ke rumah Herza, kopernya biar Papa yang bawa."

Nathan mengangguk, lalu meraih backpack nya yang biasa ia pakai ke sekolah, sementara kopernya dibawa oleh Yuda.

20 menit perjalanan, mobil Yuda berhenti di halaman rumah Tendra. Nathan turun bersama Yuda yang menarik koper milik si manis.

"Eh, udah sampe ternyata!"sambut Tendra yang diikuti oleh Jonathan di belakangnya. Jonathan pulang lebih awal dari kantor atas permintaan Tendra, dan tentu saja Jonathan tidak bisa menolak keinginan Tendra.

"Apa kabar, Yud?"sapa Jonathan sambil mengulurkan tangannya pada Yuda.

"Baik, kamu sendiri gimana?"balas Yuda.

"Baik kok gue, btw santai aja gak usah kaku-kaku amat."

"Oke. Gue titip Nana ya, sorry kalo ngerepotin."ucap Yuda sambil tersenyum tipis.

"Ih gakpapa banget, malah gue seneng Nana nginep disini, si Herza jadi ada temen."

"Iya, Yud. Nana aman disini sama kita, lo fokus kerja aja, nanti kalo ada apa-apa gue kabarin langsung."

"Thanks ya, Ten, Jo."

Yuda beralih mengelus rambut Nathan dengan sayang, ia sangat berat meninggalkan anaknya itu. "Papa berangkat sekarang ya, sayang. Dimas pasti udah nunggu, Nana baik-baik disini, jangan sampe sakit."

"Iya, Papa. Nanti kabarin Nana kalo Papa udah sampai."ucap Nathan.

Yuda mengangguk lalu pergi menuju rumah sakit karena tim nya sudah menunggu, mereka akan berangkat ke bandara bersama-sama menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh pihak rumah sakit.

"NANA!!!"

Nathan menoleh mendengar seseorang meneriakkan namanya. Disana ada Herza yang baru saja turun dari mobil Audi R8 hitam milik Marco. Laki-laki berkulit tan itu langsung memeluknya dengan erat.

"Nanti Nana tidur sama Eza, ya! Kita pajama party semalaman!"

"Heh! Gak ada party-party! Nana jam 10 harus udah tidur, lagian Mae udah siapain kamar buat Nana, kalo Nana sama kamu nanti dia terganggu!"sambar Ten menggeplak pelan lengan anak bungsunya itu.

Entire || Nomin 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang