35

38.8K 2.2K 301
                                    

Nathan dan Jexar sudah pulang dari Bali malam kemarin, saat ini keduanya tengah sarapan bersama Jeffrey dan Tio di ruang makan keluarga Halim. Namun, Jexar menyadari ada sesuatu yang janggal. Daddy dan Bubu nya tampak saling diam, tidak seperti biasanya.

Jexar tidak ingin mempertanyakannya sekarang karena masih ada Nathan, tidak enak jika harus berdebat di depan si manis kesayangannya itu.

"Nana, hari ini jangan ke cafe dulu, ya. Nanti aku anter kamu ke rumah Herza."ucap Jexar setelah menelan makanannya.

"Nana udah gakpapa kok, kak. Nana udah bisa kerja hari ini."balas Nathan sambil menyodorkan sendok berisi makanan ke depan mulut Jexar.

"Tapi aku gak ngizinin kamu kerja, sayang."

"Jexar bener Nana, kalo Nana gak mau ke Herza, Nana bisa ikut Bubu ke agensi, kebetulan hari ini kerjaan Bubu gak banyak."ucap Tio yang sedari tadi mendengar perdebatan kecil antara Jexar dan Nathan.

Nathan menatap Jexar dengan wajah memelas dan mata berbinar penuh harap. "Boleh ya, kak? Nana mau ikut Bubu aja."

"Ya udah, tapi jangan jauh-jauh dari Bubu, jangan nakal."putus Jexar yang membuat Nathan tersenyum lebar dan mengangguk antusias.

"Terimakasih, kakak!"

"Sama-sama, sayang. Ayo habisin dulu sarapannya!"

Setelah menyelesaikan sarapannya, Jexar lebih dulu berpamitan untuk ke kantor bersama Jeffrey. Sementara Nathan masih menunggu Tio yang tengah mengambil berkas di meja kerjanya.

"Mau berangkat, sekarang?"tanya Tio yang menghampiri Nathan.

"Boleh, Bubu."jawab Nathan.

Lalu Tio menggandeng tangan Nathan ke garasi untuk mengambil mobilnya. Hari ini Tio tidak akan berangkat bersama sopir pribadinya karena ia ingin menghabiskan waktu berdua dengan Nathan.

Setelah kurang lebih 40 menit perjalanan, Tio memarkirkan mobilnya di basement gedung agensi miliknya. Ia langsung mengajak Nathan untuk memasuki gedung mewah itu. Selama berjalan menuju ruangannya, banyak sekali staff dan artis yang menyapa Tio dan juga Nathan.

"Nana, 15 menit lagi Bubu ada meeting sama salah satu pemilik brand, dia masih temen Bubu, nanti Nana di sini aja ya, soalnya meeting nya juga di sini."

"Emang boleh, Bubu?"

"Boleh dong, sayang. Sekarang Nana duduk dulu, Bubu mau cek email kerjaan."

Nathan pun duduk di sofa yang ada di ruangan Tio. Untuk mengusir rasa bosannya, Nathan meraih sebuah majalah yang ada di atas meja dan membuka lembar demi lembar nya. Ia juga membaca profil Tio yang sangat mengagumkan. Ternyata Tio membangun agensi sebesar dan seterkenal ini sendirian tanpa bantuan Jeffrey sama sekali. Pantas saja, walaupun seorang submissive, tapi Tio terlihat kuat dan mungkin jika tidak terlalu diperhatikan, Tio terlihat seperti dominan. Nathan sangat kagum akan hal itu.

Selang beberapa menit, pintu ruangan Tio di ketuk oleh seseorang dari luar.

"Permisi, Bos. Ini tamu dari brand Gummy Lab sudah datang."ucap seorang wanita yang bisa Nathan tebak sebagai asisten Tio.

"Suruh masuk aja, Hanna."sahut Tio sambil tersenyum ramah.

"Baik, Bos."

Tak lama kemudian, seorang wanita dengan lipstik merah menyala pun masuk ke dalam ruangan Tio dengan gaya yang sedikit angkuh, bahkan wanita itu sempat menatap remeh pada Nathan yang membungkukkan badannya dengan hormat saat menyambut wanita itu.

"Hi, Tio. Long time no see."ucap wanita itu menyapa Tio.

"Ya, udah 5 tahun kita gak ketemu ya. Ayo, silahkan duduk!"Tio menggiring wanita itu menuju sofa yang di duduki oleh Nathan.

Entire || Nomin 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang