Nathan tengah fokus mencatat materi di papan tulis setelah dosen yang mengajar keluar. 2 minggu lagi sudah ujian semester dan Nathan harus mencicil materi dari sekarang, ditambah lagi ada beberapa mata kuliah yang menggunakan sistem ujian praktek berupa presentasi hasil riset lapangan secara berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 7 orang, kebetulan Nathan satu kelompok dengan Sagara dan Yafie, sisanya ada Winda, Nathalie, Yena, dan Hugo, orang paling pendiam di kelasnya.
"Eh, ini kita sisa bab 4 sama bab 5 doang, kan?"tanya Winda pada teman kelompoknya.
"Iya, kelarin hari ini bisa nggak kira-kira? Kita kerjain di study room, soalnya kalo di perpus gak boleh bawa makanan."sahut Yafie.
"Boleh tuh, ntar gue yang order makanannya!"ucap Nathalie dengan semangat.
Nathan mengangguk setuju sambil menarik resleting tasnya. "Ayo aja sih, biar cepet selesai dan bisa langsung pahamin materinya."
"Gue ngikut Nana."ucap Sagara.
"Hugo?"panggil Yafie pada laki-laki yang lengah asyik bermain ponselnya di bangku paling pojok.
"Paan?"sahut laki-laki itu yang menatap Yafie dengan datar.
"Kita mau kerja kelompok di study room, ikut gak?"
"Ya udah."sahutnya cuek yang membuat Yafie menggerutu dalam hati.
Lalu mereka semua pergi ke study room fakultas FEB dekat perpustakaan karena memang di sana mereka bebas membawa makanan dan mengeluarkan suara, asal jangan ribut saja, dan akses masuknya mereka hanya perlu men-scan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) mereka pada mesin yang sudah disediakan. Neo University memang kampus elit dengan teknologi canggih, hampir semuanya serba digital.
"Kita duduk di sana aja!"Yafie menunjuk meja kosong dekat jendela.
Mereka pun duduk di bangku tersebut dan mengeluarkan laptop serta buku masing-masing, yang kemudian di susul oleh Nathalie yang baru saja mengambil pesanan makanannya di lobby FEB.
"Makanannya, guys!"Nathalie meletakkan dua box pizza, kentang goreng, dan cola di tengah meja karena kebetulan meja itu cukup luas dan panjang, jadi mereka tidak perlu merasa sempit.
"Ya udah, ini kita bagi tugas dulu. Bab 4 poin A agak banyak tapi biar Nana aja yang ngerjain karena kebetulan Nana udah dapet materinya, terus poin B bagian Yafie, yang C Nathalie, bagian D Winda, bagian E nya dikerjain sama Aga, buat Hugo bab 5 aja gakpapa, kan? Cuma bikin kesimpulan sama Saran terus masukin daftar pustaka. Ada yang keberatan, nggak?"Nathan menatap teman-teman dan mereka kompak menggelengkan kepalanya tanda mereka tidak keberatan dan setuju dengan pembagian tugas yang Nathan berikan.
"Okay, selamat mengerjakan!"seru Nathan dengan semangat, sebelum membuka bukunya, Nathan berdoa terlebih dahulu agar diberikan kemudahan oleh Tuhan. Itulah yang selalu Yuda ajarkan pada Nathan. Jangan lupa berdoa sebelum melakukan sesuatu, sekalipun itu hal sepele.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entire || Nomin 🔞
Teen FictionTentang Jexar si penguasa jalanan yang berkedok putra mahkota pewaris kerajaan bisnis pertambangan terbesar di Asia, Halim Corp. Jexar si pemimpin Warlock dan Jexar si putra mahkota. Apa yang ia inginkan harus ia dapatkan dan ia tidak menerima kekal...