2 tahun kemudian...
Banyak hal yang berubah dalam kurun waktu 2 tahun itu. Jexar yang kini menjabat sebagai ketua BEM Fakultas Ekonomi Bisnis di Neo University, sifatnya makin hari makin dingin, bahkan ia tidak segan untuk melukai orang yang berani mendekatinya baik itu perempuan maupun laki-laki submissive karena ia hanya milik Nathaniel, bukan yang lain dan ia masih setia menunggu si manis itu kembali padanya. Marco yang masih berjuang untuk menikahi Herza selama setahun ini tapi masih ditolak mentah-mentah oleh kakak kembar Herza. Levin yang akhirnya berhasil mendapatkan hati Rainer dan kini mereka sudah berpacaran jalan setahun. Rexa dan Sonia, mereka memutuskan untuk kuliah di luar negeri.
Hari ini suasana Neo cukup berbeda karena banyak mahasiswa baru yang akan bersiap untuk mengikuti ospek jurusan termasuk Herza dan Rainer yang heboh sendiri.
"Aduh, anjing. Panas banget, sialan!"keluh Herza sambil mengipasi wajahnya menggunakan buku yang ia pegang.
Kini semua mahasiswa baru tengah berada di tengah lapangan utama Neo University sesuai dengan jurusan masing-masing sambil mendengarkan petuah para ketua BEM dan Presma BEM Neo University.
"Presma nya banyak bacot, gak kayak Jexar yang singkat, padat, jelas."
"Gimana gak singkat anjir, dia cuma ngenalin diri, sama bilang welcome doang kek keset."
"Efek Nana sebesar itu ternyata. Btw gue kangen banget sama dia, apa kabar ya? Dua tahun dia ngilang tanpa kabar apapun,"ucap Herza lesu.
"Gue har-"
"Lo berdua kalo mau ngobrol mending di depan sana pake toa!"
Rainer dan Herza kompak menoleh pada orang yang menegur mereka. Ternyata si sekretaris BEM FEB, Helena Claudia Susanto, si centil dan tidak tahu malu. Pikir Herza dan Rainer. Mereka yang malas meladeni Helen pun hanya diam dan pura-pura fokus ke depan dan mendengarkan presma BEM yang masih berbicara.
"Sekarang kalian boleh istirahat selama 30 menit, nanti kumpul di aula buat agenda selanjutnya. Panitia, tolong perhatikan anak-anaknya, jangan sampai ada yang telat ke aula. Terimakasih dan silahkan membubarkan diri."
"Bear!"
Herza menoleh saat seseorang memanggilnya, ia tersenyum begitu mendapati Marco yang datang menghampirinya bersama Levin.
"Panas banget, itu Presma nyebelin, banyak bacot, kenapa gak kamu aja sih yang ngomong di depan!"kesalnya.
"Aku kan wakilnya Jexar, sayang. Lagian males juga ngomong di depan. Ya udah, ayo kita ke kantin, itu pasti baby tummy kamu udah kelaperan."
"Hehe... Tau aja, ayang."
Rainer yang melihat tingkah Herza pun langsung memasang wajah sinis. Ia geli melihat Herza yang seperti itu pada Marco.
"Say-"
"Gak usah banyak bacot, buruan ke kantin, gue laper!"ketus Rainer memotong ucapan Levin.
Mereka pun langsung berjalan ke kantin dan ternyata sudah ada Jexar di sana. Duduk sendirian sambil makan dengan mata tajamnya yang fokus pada kertas-kertas di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entire || Nomin 🔞
Teen FictionTentang Jexar si penguasa jalanan yang berkedok putra mahkota pewaris kerajaan bisnis pertambangan terbesar di Asia, Halim Corp. Jexar si pemimpin Warlock dan Jexar si putra mahkota. Apa yang ia inginkan harus ia dapatkan dan ia tidak menerima kekal...