Extra Part: 3

51.1K 2.3K 489
                                    

Mohon dibaca sampai habis ya, soalnya ada beberapa info di sana. Terimakasih, selamat membaca 🥰

****

5 tahun berlalu...

Banyak hal yang berubah dalam kurun waktu 5 tahun itu. Herza dan Marco memiliki anak kedua yang berusia 4 tahun berjenis kelamin laki-laki, Rainer yang akhirnya menikah dengan Gazello dan memiliki satu anak laki-laki berusia 3 tahun dan kini menetap di China, Levin yang sampai saat ini masih sendiri dan sudah pindah ke Jerman 4 tahun yang lalu. Sementara Cheilo dan Jevas, hubungan mereka tidak ada perubahan, justru kini Cheilo tengah dekat dengan sahabat Gazello yang usianya 6 tahun di atasnya. Yang terakhir, Jexar. Jexar menjadi pribadi yang lebih keras dan dingin saat apa yang ia alami 5 tahun yang lalu, saat dunianya benar-benar runtuh. Untuk Keysha, wanita yang sudah mendorong Nathan pun sudah ia singkirkan sejauh mungkin sampai tidak bisa ditemukan di belahan bumi manapun. Jexar benar-benar melenyapkan wanita itu.

Kini Jexar tengah berada di sebuah pemakaman, ia menggandeng seorang anak laki-laki berusia 5 tahun menuju ke sebuah makam yang rutin mereka datangi setiap tahunnya, atau Jexar akan diam-diam datang ke sana untuk sekedar mengucapkan kata terimakasih.

"Daddy, Buna?"

Jexar tersenyum pada bocah laki-laki yang benar-benar mirip dengannya itu. Jexar versi kecilnya. Jayden Jevana Halim, anak yang lahir prematur itu, kini sudah tumbuh menjadi anak yang pintar, kuat, dan hebat. Nama Jayden Jevana Halim itu diberikan langsung oleh Jexar, dan nama tengahnya 'Jevana' adalah singkatan dari 'Jexar love Nana' yang menandakan bahwa Jayden adalah bukti cinta antara Jexar dan Nathan.

 Nama Jayden Jevana Halim itu diberikan langsung oleh Jexar, dan nama tengahnya 'Jevana' adalah singkatan dari 'Jexar love Nana' yang menandakan bahwa Jayden adalah bukti cinta antara Jexar dan Nathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, sebentar lagi ya, sebentar lagi sampai."jawab Jexar. Setelah beberapa langkah, ia mengajak anaknya berjongkok di sebuah makam. Tangan Jexar terulur menyentuh batu nisan itu dengan lembut.

Sementara itu, Jayden hanya berjongkok sambil mencabuti rumput dengan memasang wajah polosnya.

"Terimakasih... Terimakasih..."gumam Jexar lirih.

"Kakak..."

Jexar mendongakkan kepalanya menatap ke segala arah saat mendengar suara lembut yang menjadi candunya itu menyapa telinganya dengan apik.

"Buna!!!"

Si kecil Jayden langsung berlari ke arah seseorang yang baru saja datang sambil membawa sebuket bunga.

"Buna sini, ayo kita sapa Apoh!"Jayden menarik tangan orang itu dan membawanya ke arah Jexar.

"Nana?"

"Ini bunganya, kak. Maaf lama, tadi Nana agak susah buka kunci pintu mobilnya."ucap Nathan yang membuat Jexar tersenyum karena melihat wajah gemasnya. Tadi Nathan meminta Jexar dan Jayden untuk masuk duluan ke area pemakaman, sementara ia harus kembali ke parkiran karena bunga untuk Baba nya tertinggal di dalam mobil.

Jexar benar-benar bersyukur dengan keadaannya saat ini. Setelah dinyatakan kritis dan koma selama 3 bulan, akhirnya Nathan sadar, bertepatan dengan anak mereka yang dinyatakan sehat 100%. Sehari sebelum Nathan sadar, Jexar bermimpi bertemu Winata di sebuah tempat.

Entire || Nomin 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang