9

37.7K 3K 605
                                    

Tiga hari berlalu. Nathan sudah kembali ke rumahnya dan beraktivitas seperti biasa. Namun, hubungan Herza dan Rainer tampak dingin, tidak ada lagi candaan diantara keduanya. Jika mereka berkumpul, Rainer memilih untuk menghindar dengan berbagai alasan atau kadang ia ke perpustakaan bersama Nathan. Hanya berdua.

Seperti saat ini. Bel istirahat sudah berbunyi, Nathan tengah memakan bekalnya di dalam kelas bersama Rainer karena kebetulan Jexar sedang rapat basket dan hanya menitipkan cemilan untuk Nathan lewat Herza.

"Lo kenapa lirik-lirik gue dari tadi?"tanya Rainer saat mendapati Nathan yang sedari tadi melirik ke arahnya.

"H-ha? Ng-nggak kok... Hehe..."

"Ngomong aja, Na."ucap Rainer sambil menyuapkan makanannya.

"I-itu... Rai sama Eza lagi berantem, ya? Maaf Nana kepo, soalnya agak aneh."

"Kita baik-baik aja, Na. Gue cuma lagi gak mood becanda aja sekarang, mood gue lagi gak bagus akhir-akhir ini, mungkin karena gue kangen adek gue, udah lama gak ketemu."

"Rai punya adek?"

"Punya, dia di China sama nenek kakek gue, sekalian pemulihan juga."

Nathan menelan makanannya sebelum akhirnya berbicara. "Adiknya Rai sakit apa?"

"Setahun yang lalu adek gue kecelakaan, 4 bulan koma, sekarang masih pemulihan tapi udah lebih baik, udah bisa jalan lagi. Dia kayak gitu karena mantannya. Lo tau Warlock? Geng nya kak Jexar?"

Nathan mengangguk sebagai jawaban dan menatap Rainer dengan penuh tanya.

"Mantannya adek gue itu anak geng nya kak Jexar, namanya Jevas. Dia jadiin adek gue bahan taruhan sama temen-temennya, tapi bukan Jexar, Levin, sama Marco. Dia taruhan sama anak kelasnya yang juga anggota Warlock. Adek gue yang masih polos dan gak tau apa-apa dimainin sama Jevas, pas kejadian itu adek gue mergokin Jevas sama temen-temennya lagi ngobrol dan bawa-bawa tentang taruhan itu, adek gue lari dan dikejar sama Jevas yang gue gak tau motifnya apa. Naasnya, pas adek gue mau nyebrang, dia ketabrak mobil dan si Jevas itu langsung pindah ke luar kota karena bokap sama nyokap gue yang minta kalo Jevas gak mau dipenjara. Dan lo tau? Kak Jexar sama petinggi Warlock yang lain cuma diem aja gak ngelakuin apa-apa saat mereka tau satu anggotanya bikin adek gue koma."

Nathan langsung memeluk Rainer dengan erat. Si manis itu menitikkan air matanya diam-diam. "Rai, maafin kak Jexar ya. Nanti biar Nana yang tanya ke kak Jexar nya langsung."

"Gakpapa, Na. Gue udah gak butuh itu, lagian adek gue juga udah baik-baik aja."

"Rai, pasti berat ya. Kalo mau berbagi sama Nana, bagi aja gakpapa, Nana siap dengerin keluh kesah Rai."

"Thank you, Nana."Rainer melepaskan pelukannya.

"Gue ke toilet dulu bentar, ya."ucap Rainer sambil membereskan kotak bekalnya.

Setelah Rainer keluar, Nathan memainkan ponselnya, menonton coco melon di YouTube. Sampai tiba-tiba sebuah notif pesan dari nomor tidak dikenal muncul.

 Sampai tiba-tiba sebuah notif pesan dari nomor tidak dikenal muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entire || Nomin 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang