Malam ini, Taehyun mengajak Soobin untuk belajar dan menginap di kamar Beom-Jun. Tentunya ia sudah meminta persetujuan dari pemilik kamar. Besok adalah hari terakhir ujian semester ganjil, jadi keadaan asrama mereka sedang ramai. Bukan karena tengah bersenang-senang, melainkan berfokus diri mengasah otak. Cara atau metode belajar penghuni asrama mereka terbilang cukup unik, membaca buku dengan suara yang lantang. Bahkan ada yang sampai berkeliaran di lorong kamar. Tangan kanan membawa buku, sedang yang kiri memegangi cangkir berisi kopi.
Yeonjun dan Beomgyu sudah bebas sejak kemarin, karena mata kuliah yang mereka ambil juga tak begitu banyak. Si rubah sedang asik membaca novel sembari mendengarkan musik dengan headsetnya, sementara Beomgyu merebahkan diri di pangkuan Yeonjun dan memainkan kulit sikut si rubah. Huening Kai yang tahu akan keberadaan kedua temannya, segera menyusul. Jadilah mereka bertiga duduk melingkar di meja mini. Belajar berjamaah.
TING
Si rubah mengumpat pelan, saat sebuah pesan masuk mengejutkannya yang sedang asik menghayati lagu. Dengan agak malas, ia membuka dan membaca isi pesan tersebut. Dahinya seketika berkerut risih.
"Beomgyu-ah..." panggilnya dengan nada jengah.
Ia memperlihatkan isi pesan itu kepada si beruang madu. Reaksi Beomgyu sama saja dengannya. Ia langsung mendudukkan diri dan menatap si rubah serius.
"Lebih baik kau menjauhinya, masa bodoh jika ia tersinggung. Ini sudah mengganggu sekali. Ck, memintamu menemaninya belajar? Hell no!" Cicit Beomgyu tak kalah kesal.
Pesan itu dari Lee Eun Tak. Sudah jadi kebiasaannya, meminta Yeonjun untuk menemani saat ia merasa kesepian atau butuh seseorang untuk di ajak mengobrol. Padahal, jika dipikir kembali pemuda ini punya empat orang teman yang selalu mengekorinya kemanapun. Dulu, memang Yeonjun tak mempermasalahkannya. Tapi lama-kelamaan, ia merasa jika si botak ini terlalu menempel dan bergantung padanya.
"Junie... kau itu terlalu baik padanya, aku yakin dia sudah salah mengartikan sikapmu." Ujar Beomgyu sambil menangkup kedua pipi gembul si rubah.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia menyesal setengah mati karena sudah berbuat baik kepada orang lain. Sungguh, ia melakukan semua itu semata-mata hanya untuk mempererat tali pertemanan saja. Lagi pula tak hanya kepada Lee Eun Tak, tapi ke siapapun.
Ia berdecak kesal dan menjatuhkan diri ke pelukan Beomgyu. Sebenarnya, tak hanya si kepala licin itu saja yang belakangan ini membuat kepalanya hampir pecah. Jangan lupakan eksistensi Park Tae Min.
Pemuda itu sering mengajaknya pergi keluar dan membelikan beberapa barang bermerk. Yeonjun sudah coba menolaknya, tapi ia tetap bersikeras. Sepertinya ia masih menaruh harapan kepada si rubah, meski sudah sangat jelas bahwa perasaannya hanya sepihak. Tak berbalas.
TOK
TOK
Kelimanya sontak menoleh secara bersamaan. Tapi Yeonjun langsung bergerak dan meminta Kai, Soobin, dan Taehyun untuk kembali fokus belajar. Saat daun pintu terbuka, betapa kagetnya Yeonjun mengetahui siapa yang sedang bertamu.
"Untukmu..." sebuket mawar merah ia sodorkan kepada Yeonjun.
"Tae Min-ssi, aku--"
"Boleh aku masuk? Di luar sini dingin sekali." Tanya Tae Min sembari menunjukkan senyumnya yang menawan.
"Maaf, tapi di dalam ada teman-temanku yang sedang belajar." Tolak Yeonjun sekenanya.
"Teman-teman?" Si rubah mengangguk.
Pemuda itu menjinjit dan mencoba melihat ke dalam. Memang benar. Selain teman sekamar, ada tiga orang lainnya di sana. Tapi ia tak bisa melihat wajah mereka. Ia mengumpat kasar dalam hati. Tae Min merasa kalau mereka telah merusak keseluruhan rencananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherry Bomb (SooJun/END)
FanfictionChoi Yeonjun, mahasiswa tahun ke tiga yang terkenal sebagai sosok yang selalu berpenampilan nyentrik. Ia sangat percaya diri dan agak sedikit badung. Pemuda ini juga disebut sebagai pangeran kesepian, karena seumur-umur tak pernah menjalin hubungan...