SAH

1.9K 124 6
                                    

Flashback on

"Jadi bagaimana apakah kamu siap untuk menikahi dan menggantikan posisi ibunya untuk menjaga Gadis itu Farhan?"
Tanya Aisyah pada anaknya yang sadari dari tadi hanya menunduk . Setelah di beritahukan  mengenai ibunya yang telah di selamatkan oleh ibu dari perempuan yang tengah terbaring lemah di ruangan serba putih itu.

Sejenak Farhan berfikir dan memasrahkan semuanya pada Tuhannya , mungkin ini adalah jalan takdir yang sudah ditetapkan olehnya dan ia hanya harus melaksanakan nya karena Allah dengan hati yang ikhlas.

Dengan satu tarikan nafas dan mengucap bismillah.
"Farhan akan menikahi dia, in syaa Allah Farhan akan menjaga dia dan mencintai dia , mungkin pernikahan ini dilakukan karena dasar perjodohan dan secara tiba-tiba tapi in syaa Allah , Farhan akan menggantikan ibunya untuk menjaga dirinya lahir batin,"
Farhan mantap atas keputusannya itu lalu menatap perempuan yang sebentar lagi in syaa Allah akan menjadi istrinya.

Rasa haru terpenuhi di ruangan itu . Semua orang yang ada di sana mengucap syukur termasuk ibu Feby yang memaksakan dirinya untuk menemui anak nya yang tengah koma. Sebenarnya Cahya tidak di perbolehkan untuk meninggalkan ruangannya namun karena ia bersikeras dan berucap bahwa ini adalah permintaan terakhir nya maka terpaksa dokter mengizinkan nya dengan syarat, alat alat medis nya tidak boleh di lepas.

Cahya mendekat ke arah Farhan dan menggenggam tangan nya .
"Terima kasih nak. Ibu percaya kamu bisa menjaga anak saya. Saya yakin kamu orang yang baik dan bertanggung jawab."
Lirih Cahya dengan air matanya yang terus-menerus jatuh ke pipinya .

Melihat itu Farhan tersenyum hangat dan langsung menunduk mensejajarkan dirinya dengan wanita yang tengah duduk di kursi roda itu.
"Ibu tidak perlu berterima kasih. Justru saya yang berterima kasih karena ibu telah berbaik hati telah menyelamatkan Malaikat saya."

"Tapi?"
Ucap Taufiq. Seketika pandangan orang orang yang berada di ruangan itu beralih pada sahabat Farhan itu.

"Wali nikah dari Feby ada kan bu?"
Tanya Ufiq kemudian mendapat lirikan tajam dari Farhan.

Semuanya seketika terdiam . Tidak ada yang membuka suara. Memang benar ayah dari Feby sudah lama tidak menemui bahkan menafkahi Feby yang notabenenya adalah anak kandung . Sejak kecil Feby hanya di asuh oleh ibunya saja, tanpa campur tangan dari ayahnya .

Dan tentu Farhan sudah tahu itu dari bunda nya Aisyah . Namun Farhan tidak mempermasalahkan hal itu karena setahunya menikah bukan hanya  di pandang dari latar belakang keluarga namun di pandang dari sifat dan karakter orang yang akan di nikahinnya .

"Kalau begi___."

"Tunggu."
Ucap seorang pria yang tiba tiba muncul dari balik pintu.

"Saya ayah kandung feby. Dan saya yang akan menjadi wali nikah dari anak saya." Ucap pria itu .lalu menghampiri cahya yang berada di kursi roda.

"Maaf saya terlambat . Dan sudah gagal menjadi seorang ayah untuk anak kita...."
Lirihnya tanpa sadar meneteskan air mata yang sadari dari tadi ingin tumpah.

Cahya hanya bisa mengangguk . Tidak Tahan dengan Semua ini . Ia sudah memaafkan semua kesalahan laki laki di hadapannya itu dari jauh hari sebelumnya .
" Kamu nggak salah.  Biar bagaimanapun juga kamu tetap  ayah kandung dari Feby mas."
Ucap Cahya lalu ikut meneteskan air matanya .

Sementara orang orang yang ada di situ ikut terharu sekaligus sedih menyaksikan secara langsung kejadian mengharukan itu.

"Baik lah nak mahar apa yang ingin kamu berikan pada anak saya?"
Tanya candra. Yah candra adalah ayah kandung dari Feby yang juga merupakan ayah dari sosok ratu . Jadi secara tidak langsung Feby dan ratu adalah saudara tiri yang tidak tahu benalu mengenai status mereka.

Jodoh Titipan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang