DI PERTEMUKAN KEMBALI

1.3K 84 17
                                    

"Feby kamu udah sadar nak ?"
Tanya umma Aisyah yang melihat Feby keluar dari kamar tamu dengan wajah nya yang masih terlihat pucat .

"Iya umma Alhamdulilah . Makasih udah ngejaga in saya selama saya pingsan."
"Jadi ngerepotin umma lagi deh hehe."
Feby terkekeh Canggung lalu mengusap tengkuknya .

"Adduh kamu ini ternyata tipe orang yang nggak enakan yah hehe. umma baru tahu." Ingin rasanya Aisyah untuk memberitahukan bahwa yang menjaga dan merawat feby selama dirinya pingsan adalah Farhan suami rahasia sendiri.

Feby hanya tersenyum . Mungkin umma Aisyah mengira dirinya adalah orang yang tidak memiliki rasa canggung terhadap orang lain karena melihat tingkahnya yang sangat absurd .

"ASSALAMUALAIKUM."

Feby berbalik melihat ke arah pintu . Terlihat dua orang pemuda yang masuk bersama an ke ndalem .

"Waalaikumsalam ."
Jawab umma Aisyah dan Feby bersamaan.

"Udah pulang le?"

"Iya umma Alhamdulilah."
Jawab Hafidz dan ihsan lalu menyalimi punggung tangan wanita paru bayah itu.

"Gimana . Kalian udah nemuin Mbah murni?"

"Nggak umma . Tadi Cuman ada---..."

"Jangankan ketemu . Bicara aja nggak." Ucap Ihsan memotong ucapan kakaknya hafidz ." Malahan nih yah . Andaikan Ihsan tahu kalau yang di warung tadi cuman ada si suri itu . Mending mas Hafidz aja yang ihsan suruh buat ke sana . "

Umma Aisyah hanya tersenyum lalu menggeleng kan kepalanya melihat kecerewetan anaknya itu.
"Kamu ini ihsan . Emangnya kenapa kalau suri ? bukannya dia itu naksir sama kamu , harus nya kamu senang toh."
"Umma juga setuju setuju aja kok dia jadi mantu umma. Suri kan anak nya cantik , udah baik, berbakti lagi sama orang tuanya dan oh iya satu lagi dia juga anak yang mandiri . Tuh apalagi coba yang kamu harapin. Udah ada di depan mata kok di anggurin . Ihsan Ihsan ."
Kata Aisyah seraya menggeleng kan kepalanya.

"Itu umma juga sudah setuju . Apa lagi yang harus kamu tunggu ? Saran mas . Mending kamu buru buru buat kebarin Abah kalau kamu mau nge khitbah anak nya Mbah murni itu . Apa lagi nikah muda itu bagus loh Ihsan ."
Hafidz ikut menimpali dan mendukung Ummanya.

Mendengar itu Ihsan langsung menghembus kan nafas pasrah.
"Adduuuh. Bukannya gitu . Cuman aku ini ad- ada.... Ahhh susah lah di jelasinnya ."

"Ad-ad. Ada apa sih Kamu ini kalau ngomong kadang nggak jelas . "
Kata umma Aisyah yang heran melihat perilaku anaknya .

"Ahh susah di jelasin . Pokoknya suri itu bukan tipenya Ihsan ."
"Dan lagi pula kenapa juga Ihsan Yang harus nikah cepat cepat . Orang mas Farhan sama mas Hafidz Belum nikah. Kok langsung lompat ke aku toh?"

"Kan di antara kita bertiga kamu yang paling ganteng . Dan lagi pula kamu juga udah punya calonnya . Yah beda sama kami . Kami kan belum ada calonnya Ihsan. "
Hafidz terkekeh setelah mengatakan itu . Jujur ia puas melihat wajah adiknya yang sudah tertekuk masam .

"Pokoknya ihsan nggak bakal kawin sebelum mas Farhan sama mas Hafidz nikah . TITIK."
Ucapnya tidak mau dibantah.

Feby yang dari tadi melihat dan mendengar percakapan ibu dan anak itu hanya tersenyum . Jujur ia iri dengan anak anak yang masih memiliki orang tua yang lengkap , di bandingkan dengan dirinya he' jangan kan orang tua keluarga aja nggak ada .
Apa lagi saat melihat interaksi umma Aisyah dengan anaknya , itu membuat dirinya mengingat kembali kenangan indahnya bersama almarhumah ibunya yang Sudah tiada.

Feby menghembus kan nafas lelah . Jika waktu bisa di putar kembali. dirinya ingin sekali memperbaiki kesalahannya . Yah kesalahannya yang terlalu ambisius untuk mengejar cita cita yang diinginkan olah ibunya sehingga waktu yang seharusnya di habiskan untuk bersama ibu nya itu menjadi terbuang sia sia . Jangankan menghabiskan waktu bersama , Melihat wajah sang ibu untuk yang terakhir kalinya saja ia tidak bisa. Sungguh ia menyesal .

Jodoh Titipan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang