Flashback on
"Aduh. ini di mana sih? Mana aku lupa lagi jalan buat ke rumah "
Ihsan yang tadinya berniat untuk pergi berjalan jalan sebentar dari sekitaran area Rumahnya tiba tiba lupa mengingat arah rumah nya ke mana. Saat itu ihsan masih berumur 10 tahun ia pernah bersekolah di Jakarta tepatnya ia ikut bersama abahnya yang saat itu sedang memiliki urusan di Jakarta. berbeda dengan hafidz dan Fatimah yang sejak kecil sudah hidup di lingkungan pesantren .Ia menggaruk kepalanya bingung. Tadinya ia hanya modal nekat karena percaya filing nya tidak mungkin salah tapi nyatanya sekarang ini ia sudah tidak tahu tempat apa yang ia lalui .
"Adduh astagfirullah . Ini tadi lewat mana yah? di sini . Apa di situ ?"
Ia memukul jidatnya pelan . Bisa bisanya ia lupa area menuju rumahnya sendiri.Jika tahu begini lebih baik ia menunggu abahnya saja . Itu lah dirinya terlalu tidak sabaran sehingga ia lupa akan pesan Abah nya untuk tidak pergi sendirian .
"Hai anak kecil . Kamu lagi ngapain?"
Tanya dua orang preman yang tiba tiba datang menghampiri Ihsan yang tengah sendirian .
Ihsan semakin takut ketika melihat wajah sangar preman itu . Ia menggelengkan kepalanya takut takut."Hehe ikut om yuk ! Ini om punya permen . Kamu mau?"
Preman itu menjulurkan beberapa perman kepadanya.Ihsan kembali menggelang kan kepalanya . Tangannya sudah berkeringat dan bibirnya sudah memucat karena semakin takut. Ia tidak bodoh hanya karena sebuah permen ia harus mengorbankan dirinya sendiri.
Melihat wajah anak kecil itu ketakutan . Preman itu terkekeh lalu mencoba menarik tangan Ihsan .
"Ayo ikut ! Di rumah om banyak permen !""Nggak ! Om orang jahat ! "
Dengan kekuatan yang ia punya . Ihsan langsung menepis tangan preman itu . Lalu berlari semampu yang ia bisa ."Sial ! Kejar!"
Ucap preman itu pada rekannya lalu mengejar Ihsan yang sudah berlari .Ihsan berbalik dan melihat preman itu sudah semakin dekat kepada nya . Hingga ia semakin memperkencang caranya berlari.
"Ya Allah tolongin hamba ya Allah ."
Gumamnya di sela sela ia berlari. ingin rasanya ia menangis saat ini tapi ia tidak punya waktu untuk itu .Brakkk.
Ihsan terjatuh karena tidak melihat sepeda yang tiba tiba datang dari satu arah dan menabrak nya .
"Astaga ! Lo nggak apapa?"
Tanya sang pemilik sepada lalu turun dari sepedanya dan menghampiri Ihsan yang sudah terkapar atas aspal."Aduhh ma-maaf gue nggak sengaja."
Ucapnya panik lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
ihsan meringis kesakitan dan hanya memegang lututnya yang sudah mengeluarkan darah ."Itu lutut Lo berdarah lagi . Aduh ini gue harus apa!"
Perempuan itu semakin panik karena semakin banyak darah yang keluar dari lutut orang yang ia tabrak.Ihsan berbalik dan melihat preman itu semakin dekat . Ia ingin kembali berlari namun rasanya ia sudah tidak mampu . Jangan kan berlari berdiri saja ia kesusahan.
"Hai anak kecil ! Berani berani nya kamu kabur dari kami ha."
Tunjuk preman itu."So-sory lutut Lo jadi berdarah gara gara gue." Ucapnya merasa bersalah kepada orang yang ia tabrak." Tapi serius kok gue nggak sengaja. Sumpah deh!"
Ihsan menunduk lalu mendongakkan kepalanya pada perempuan yang tadi menabraknya.
"Aku bakal maafin kamu kalau kamu mau bantu aku kabur dari mereka."
Ucap Ihsan dengan suara yang kecil agar kedua preman itu tidak mendengar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Titipan Bunda
RomansaBagaimana jika kamu menikahi seseorang yang bahkan dalam keadaan tidak sadarkan diri? Yah begitulah sekiranya yang dirasakan oleh Farhan adyatama Saputra yang merupakan seorang Gus sekaligus calon dokter yang terpaksa harus menyembunyikan pernikah...