ZAUJATI

1.4K 128 62
                                    

Akhirnya Feby dan Siti sampai di mesjid . Beruntung mereka tidak terlambat Seperti sebelumnya .

Siti menghembuskan nafas lega  karena mereka datang tepat waktu.
"Alhamdulillah untung kita nggak terlambat feb."
Kata Siti lalu matanya menelisik ke arah saf shalat apakah masih ada tempat untuk mereka.

Melihat semua saf di mesjid sudah hampir terpenuhi oleh santri santri lainnya akhirnya terpaksa lah  Siti dan Feby memilih untuk berada di saf paling belakang .

Feby memegang kepalanya perlahan , demi apapun saat ini kepalanya sangat sakit . Jika saja Feby adalah gadis yang tidak mempertahankan perinsipnya mungkin dirinya saat saat ini  lebih memilih untuk berada di asrama untuk tidur .

"Feby kamu nggak apa-apa?"
Tanya siti khawatir . Sementara Feby memilih untuk menggeleng kan kepalanya.

"Aku temenin kamu ke UKS pesantren aja yah . Aku takut kamu kenapa kenapa."

Sekali lagi Feby menggeleng lalu tersenyum menatap Siti di sampingnya.
"Lo berlebihan sit . ini gue nggak apapa kok. Santai aja ."
Ucap feby dengan bibir pucatnya . Mencoba untuk santai agar gadis di hadapannya ini tidak mengkhawatirkan kondisinya.

"Kalau kamu ada apa apa bilang yah ."

Feby mengangguk sebagai jawaban . Beberapa menit kemudian Iqamah pun di kumandangkan seluruh santri sudah berdiri tidak termasuk Feby .

Dengan berhati hati Feby berdiri dan langsung di Bantu oleh Siti .

Dirinya tersenyum .
"Thanks."
Lalu mendapat anggukan dan balasan senyumnya dari sang empu.

"Allahuakbar."

"Bismillahirrahmanirrahim ......."

Mendengar lantunan ayat ayat Allah dari suara merdu imam sholat subuh kali ini seketika  membuat hati Feby nyaman dan terasa lega. Jujur suara imam subuh hari ini sangat merdu di telinganya , entah rasanya ada yang beda dari suara imam sholat kali ini .
Suara imam kali ini terdengar berbeda dari suara imam mesjid pada saat dirinya menunaikan sholat isya berjamaah kemarin . Fikirnya mungkin imam subuh kali ini berbeda dengan yang semalam  ? .

Padahal tanpa Feby sadari yang menjadi imam saat itu adalah suaminya sendiri . Suami rahasia nya.
Farhan adyatama Saputra.

Beberapa menit kemudian pada saat rakaat terakhir . Tiba tiba sakit kepala Feby semakin parah dari sebelumnya. Sungguh ia sudah tidak tahan. Tangan nya naik turun untuk memijat kepalanya yang saat itu serasa sudah ingin pecah.

Mungkin jika orang lain melihat Feby . Mereka akan khawatir karena wajah Feby yang sudah terlihat pucat dan matanya yang benar benar sudah sayu  seperti orang yang  sedang tertidur.

Feby yang aneh karena  merasa ada cairan yang keluar dari dalam hidungnya pun langsung menggerakkan tangannya dan menyentuh cairan yang berada di hidung nya dan  yang sudah menetes di mukenah nya itu.

"Astagfirullah haladzim."
Batin Feby . Seketika dirinya membulatkan matanya tidak percaya. Ia melihat banyak darah yang menetes Dari hidungnya . Buru buru ia mengelap darah itu . Namun sayang  bukannya terhapus malah darah itu semakin deras dan semakin menimpa mukenanya yang kebetulan juga berwarna putih hingga terlalu kentara untuk dilihat oleh mata telanjang seseorang.

Sudah.  Feby menyerah ia tidak tahan lagi dengan rasa sakit yang ia rasakan . Tiba tiba badannya terasa berat dan penglihatannya sudah mengabur. Mungkin tidur akan menghilangkan sakit yang ia rasakan saat ini. Dan..

Brukk

Feby terjatuh pingsan di tengah tengah banyaknya santri yang Sedang melaksanakan sholat berjamaah di mesjid besar itu.

Jodoh Titipan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang