HUKUMAN

1.4K 117 60
                                    

"Afwan gus ini santriwati yang bertengkar di kantin tadi."
Ucap pengurus itu pada Hafidz yang baru saja pulang dari kampus nya, sebenarnya pada saat ia baru saja tiba di area pesantren ia tidak sengaja melihat pertengkaran Feby dan juga laura, namun ia tidak turut langsung untuk melerai kedua orang itu, Namun menyuruh salah satu pengurus laki laki untuk menghentikan dan membawa kedua orang itu untuk menghadap pada dirinya.

Tentang Farhan, saat ini dirinya sedang berada di kampus nya tiba tiba saja pada saat ia baru saja keluar dari kelas istrinya ,dosennya menyuruh nya untuk pergi ke kampus karena ada yang harus ia kerjakan .

"Syukron uztadz amri , anda boleh pergi ."
Kata hafidz dan di angguki oleh sang empu .

Ok beralih pada kedua orang yang saat ini masih dilanda amarah , ketika uztadz amri keluar dari ruangan itu dan di antar oleh Gus Hafidz sampai di depan pintu.  Kedua perempuan itu Lagi dan lagi melemparkan tatapan benci mereka ke arah masing masing .

"DASAR , BARU JADI SANTRI BARU AJA UDAH BANYAK TINGKAH, NASIB BANGET ORANG TUA DIA PUNYA ANAK KOK SIFAT KAYAK PREMAN."
Gumam Laura kecil mengatai Feby, namun siapa sangka Feby masih dapat mendengar itu .

Feby yang mudah terpancing emosi pun berdecak sebal.
"LO KALAU NGGAK SUKA SAMA GUE YAH LANGSUNG NGOMONG, NGGAK USAH PAKE BAWA NAMA ORANG TUA GUE SEGALA."
Ucap Feby menatap Nyalang ke arah Laura.

"Ehem."

"Baru juga saya tinggal sebentar kalian sudah ribut lagi ? Nggak sekalian ambil toa mesjid biar satu pesantren ini tahu bahwa disini ada orang orang hebat seperti kalian !"
Kata Hafidz tegas di ruangan itu membuat Laura menunduk takut.

"DIA YANG DULUAN!"
Feby menunjuk menggunakan dagunya kearah Laura lalu kembali menatap hafidz.

"Siapa yang menyuruh kamu menjawab dan membuat pembelaan kekanakan seperti itu ?"
Feby terkejut sejenak mendengar lelaki di hadapannya ini menaikkan intonasi suaranya.

"Kalian tahu ?  kalian ini sudah melanggar kode etik di pesantren ini kalian bahkan seakan akan seperti orang yang tidak berpendidikan dan dibekali ilmu iman dan Islam. " Ucap Hafidz menggebu lalu menghembuskan nafas kasar "dan kamu Laura." Laura yang tadinya menunduk langsung mendongakkan kepalanya takut takut "saya fikir kamu adalah salah satu santri yang terkenal sangat patuh akan aturan dan terbilang sopan . Tapi kenapa kamu malah membuat satu kesalahan yang termasuk fatal?"

Sunyi tidak ada yang mengangkat suaranya kecuali Hafidz di ruangan itu.
"Tentu perbuatan yang kalian lakukan ini harus kalian pertanggung jawabkan . "

Laura mengangguk namun tidak dengan Feby . Menurut nya lelaki dihadapannya ini sangat menjengkelkan masa iya dirinya tidak ditanya dulu mengapa dirinya membuat keributan di kantin tadi .

"Laura. "Panggil Hafidz membuat Laura mendongakkan kepalanya. "Tugas kamu hafalkan 50 hadis dan bersihkan halaman mesjid setelah kamu keluar dari sini ."
Ucap Hafidz dan di angguki sang empu.

"Nggih Gus."

Sementara itu di tempatnya Feby  langsung tersenyum mengejek kearah laura . Dalam hati ia bersorak gembira mendengar hukuman Laura yang terbilang sulit .
"Mampus Lo."
Ucapnya penuh kemenangan .

"DAN KAMU."
Ucap Hafidz datar beralih ke arah Feby .

"Kamu hafalkan surah Al Kahfi ayat satu sampai terakhir diikuti 100 hadis saya beri waktu selama 3 hari.  Ba'da Maghrib kamu sudah harus menyetorkan hafalan kamu pada saya ."
Feby menghembuskan nafas pasrah setidaknya ia hanya di suruh menghafalkan surah dan hadis , tentu itu tidak terlalu sulit bagi Feby, Karena daya ingat nya terbilang cukup encer untuk menghafal .

Jodoh Titipan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang