KUIS BERHADIAH

951 87 15
                                    

"SITI." Panggil Feby pada Siti yang berada di dekatnya , membuat sang empu menghadap pada sumber suara.

"Iya?"

"Mmm kan mapel untuk hari ini udah habis tuh.  Jadi kita tinggal nunggu kuis aja dong yah?"

Siti mengangguk mengiyakan. "Iya kita tinggal nunggu Gus atau uztadzah masuk buat ngasi kita kuis. Harap harap sih yang ngasi kita kuis itu Gus Farhan hehe, soalnya jarang banget Gus Farhan masuk buat ngajar di kelas."

Feby mendengus sebal . Jika Siti ingin Gus Farhan yang memberi mereka kuis hari ini maka berbeda dengan dirinya . Yahh! Ia masih enggan untuk melihat wajah Farhan , mengingat kejadian waktu itu , sungguh membuat nya malu, marah di campur gugup. Jujur baru kali ini ia merasakan perasaan yang sangat campur aduk seperti ini.  Dan yang berhasil membuatnya seperti itu adalah Farhan yah dia orang yang pertama kali membuat nya merasa bodoh. Haruskah dirinya memberikan orang itu selamat?.

"Assalamualaikum."
Ucap seorang lelaki yang  menggunakan baju kokoh Hitam senada dengan sarung yang ia kenakan  diikuti peci yang melekat indah di atas kepalanya , sederhana namun tidak membuat kadar ketampanan lelaki itu pudar . beliau masuk ke dalam kelas 12 G dengan wajah datar dan tidak sedikit membuat santriwati yang melihat kedatangan nya di buat terkejut .

"WAALAIKUMSALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATU!"
Jawab mereka bersamaan dengan rasa semangat . Jujur mungkin baru kali ini mereka melihat wajah sosok dari anak sulung pemilik pesantren Al islah Darussalam dengan jarak sedekat ini.

"Feb feb lihat deh!"
Kata siti membuyarkan lamunan Feby.

Feby yang saat itu sedang bertempur dengan fikirannya dan berdoa semoga bukan Farhan  yang memberikan nya kuis  untuk hari ini seketika langsung tersadar dan berdecak sebal.
"Apa sih sit! Lo tuh ganggu Mulu deh."

"Ihh kamu kok gitu sih. Lihat tuh doa aku terkabul."
Ucap Siti lalu menunjuk ke arah depan , tak lalun mata Feby langsung mengikuti arah telunjuk dari perempuan itu .

"Itu Gus Farhan kan !"

Feby seketika membeku di tempatnya . Seakan akan waktu berhenti saat itu juga, siapa sangka ketika ia melihat kearah depan ia langsung di suguhkan wajah dari laki laki yang mengganggu pikiran nya akhir akhir ini .

Mata mereka saling bertemu namun hanya kekakuan yang Feby rasakan saat ini . Berbeda dengan Gus Farhan yang tidak menampilkan ekspresi apa pun . Memang orang itu sungguh susah di tebak.

"GILA."
Batin Feby lalu memukul wajahnya pelan.

"Masyaallah seriusan Gus Farhan yang ngasih kita kuis hari ini?"

"Baru kali ini Gus Farhan masuk ke kelas kita ? Syukron ya Allah doa hamba terkabulkan."

"Ternyata kalau di lihat lebih dekat . Gus Farhan ganteng banget . "

Yah sekilas nya itulah . Yang di dengar oleh telinga Feby . Berbeda dengan santriwati yang senang akan kedatangan Gus idaman pesantren . Berbeda hal nya dengan dirinya . Jujur saja ia kebelet pipis sekarang ini . Jantungnya berdetak kencang dan tiba tiba hawa di ruangan di kelas itu menjadi panas .

"Sit gue kebelet pipis sumpah."

Siti yang dari tadi hanya nyengir melihat wajah dari Gus Farhan langsung menghadap Feby . Dan mengerutkan keningnya.

"Ihh kok tiba tiba sih. Tahan aja lah feb . Soalnya yang ngasih kita kuis tuh Gus Farhan . Masa iya kamu mau ngelewatin kuis dari beliau sih."

"Ckkk sumpah gue udah nggak tahan ."
Gumamnya lalu memlilit ujung jilbab yang ia kenakan berusaha menahan apa yang saharusnya di tahan.

Jodoh Titipan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang