SABAR

1.3K 87 46
                                    

Saat ini masih dalam kondisi yang sama Feby masih terbaring lemah di atas kasur milik Farhan .
Kemungkinan besar sebentar lagi Feby akan sadar karena terhitung sudah hampir setengah hari ia  belum sadarkan diri.

Farhan yang masih setia berada duduk di sampingnya untuk memantau kondisi nya jika terjadi apa apa . Jika Farhan pergi dia hanya beranjak untuk ke toilet atau melaksanakan sholat di dalam kamarnya . Ia tidak sampai hati untuk meninggalkan perempuan itu sendirian di dalam kamarnya.

Sebegitu besar rasa tanggung jawab dan kasih sayang Farhan pada kekasih halalnya itu sampai sampai hampir setiap jam ia memeriksa kondisi istrinya.

***

"Umma." Panggil hafidz "Umma lihat mas Farhan?"
Tanya nya ketika masuk ke dalam dapur.

"Owh mas mu lagi di kamar nya . Katanya dia lagi ngerjain tugas tambahan dari dosennya itu ."
Kata umma Aisyah mencari alasan pada anaknya . Kan tidak lucu jika ia menjawab bahwa Farhan sedang menjaga perempuan lain di kamarnya . Bisa bisa anaknya ini jadi salah sangka terhadap Kakaknya Farhan .

"Ya sudah hafidz pamit ke kamarnya mas Farhan dulu."
Ketika hafidz hendak keluar dari dapur . Umma Aisyah langsung panik dan berjalan untuk menghentikan langkah hafidz.

"Hafidz tunggu nak !"
Umma Aisyah memegang tangan anaknya dan hafidz langsung berbalik dan menghadap pada umma nya itu.

"Iya ? Ada apa umma ?"

"I-itu. Umma....."
Sudah Aisyah sudah tidak tahu lagi alasan apa yang tepat untuk menghentikan anaknya ini untuk masuk ke dalam kamar Farhan .

"A-anu."

Hafidz tersenyum lalu memegang tangan ummanya . Fokus untuk mendengar apa yang ummanya ini ingin katakan  kepadanya.

"MAS HAFIDZ!"
Panggil ihsan pada saat masuk ke dalam dapur .

"Ehh umma . Assalamualaikum umma Khu."
Kata ihsan lalu menyalimi tangan Aisyah.

"Waalaikumsalam."
Seketika Aisyah langsung bernafas lega ketika ihsan datang . Beruntung anaknya itu datang pada waktu yang tepat.

"Mas  nggak lupa kan . Buat temenin  aku ke warung Nya mbah murni ."

"Nggak."
Ucap hafidz singkat . Jelas ia tidak lupa hampir setiap menit adiknya itu datang untuk mengingatkan nya. Sampai Sampai telinganya itu mungkin sudah lelah untuk mendengar celotehan dari adiknya sendiri.

"Yaudah sekarang kita langsung ke sana aja . Takut ditanyain Abah nanti."

"Tunggu sebentar. Mas harus ketemu sama mas Farhan dulu . Soalnya ada sesuatu yang harus di sampein."

"Apa  toh ? Nanti aja mas kabarin nya . Nanti keburu ketemu sama Abah . Ujung ujungnya, aku juga sing bakal didukani."

Umma Aisyah langsung bernafas lega kembali setelah mendengar ucapan anaknya ihsan .
"Ya sudah le' , kamu pergi temani adik mu dulu setelah itu baru kamu temuin mas mu . Soalnya kan mas mu itu juga lagi sibuk ngerjain tugas tambahan dari dosennya."

Mendengar penuturan ummanya . Hafidz langsung mengangguk patuh seraya tersenyum. Jika itu perintah dari ummanya ia sudah tidak bisa membantahnya.
"Ya sudah umma. hafidz temani Ihsan dulu . Tolong kabarin mas Farhan buat ke gazebo dekat mesjid setelah ngerjain tugas nya ."
Kata hafidz lalu beranjak pergi setelah menyalimi punggung tangan umma Aisyah.

Jodoh Titipan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang