TEMAN BARU

1.4K 105 58
                                    

Setelah menempuh perjalanan selama berjam-jam lamanya. Akhirnya mobil yang mereka tumpangi dan yang dikemudikan oleh hafidz itu mulai memasuki pintu gerbang utama dari  Pondok pesantren Al Isla Darussalam.

Pondok pesantren yang berada di Jawa timur tepatnya di kota Jombang itu terkenal dengan julukan  kota santri.

Pondok pesantren yang memiliki jumlah santri yang berkisar sebanyak 4.000 jiwa itu terkenal akan besarnya daya tampung Untuk orang orang yang ingin menuntut ilmu di tempat itu. Bahkan banyak santri yang berasal dari luar daerah seperti Aceh , Medan dan Papua .
Bisa di bayangkan seberapa terkenal nya pesantren itu . 

Pada saat mobil yang Feby tumpangi mulai masuk ke gerbang utama . Jujur dirinya merasa gugup , dia sama sekali tidak menyangka akan tinggal di tempat ini .

Sekilas ia melihat ke arah luar jendela, matanya menangkap banyak santri santri di luar sana yang  menggunakan hijab besar lagi syar'i dan laki laki nya yang  menggunakan sarung serta baju kokoh diikuti peci yang berada di kepalanya sungguh itu adalah pemandangan baru untuk Feby. Melihat itu Feby terkagum- kagum dengan orang orang itu . Di usia muda, mereka sudah belajar untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dan dapat menutup aurat mereka dengan sempurna .

Tidak seperti dirinya yang bahkan baru belajar menutup aurat pada saat beberapa jam yang lalu . Itu pun bukan atas inisiatifnya tapi dari inisiatif orang lain .

Feby menghela nafas panjang. Bisakah iya menjadi seorang muslimah yang baik ? Entahlah iya kurang yakin. Mengingat dirinya selama ini hanya menghabiskan waktunya untuk belajar. Sholat lima waktu pun ia masih bolong bolong.

Rasanya ia sungguh tidak pantas berada di tempat orang orang yang memiliki pemahaman ilmu agama yang tinggi.

Namun yang menjadi pertanyaan mengapa pada saat mereka melihat mobil yang ia tumpangi ini masuk. seketika para santri itu menghentikan segala aktivitas mereka dan  terlihat menyambut kedatangan nya? .

Feby langsung membenarkan hijabnya pada saat mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah rumah yang berada di pusat pusat pesantren itu.

Dalam hati ia beruntung di berikan hijab oleh umma Aisyah pada saat di pesawat tadi. Jika tidak habis lah dia menahan malu karena semua orang yang berada di kawasan ini sadari semuanya menggunakan hijab.

"Ayo nak kita turun."
Kata Aisyah tersenyum menatapnya.

Feby mengangguk dan membalas senyuman itu.
"Iya umma."

Jujur saat ini dia merasa gugup. jantungnya sadari dari tadi sudah berdisko disko di dalam tubuhnya pada saat melihat deretan orang yang terlihat menyembut kedatangan nya dengan umma Aisyah.

Baik ustadz ustadzah , pengurus pengurus pesantren dan tentunya suami dari Aisyah atau pemimpin pesantren Al Isla Darussalam pun turut menyambut kedatangan Aisyah dan Feby.

"Assalamualaikum."
Aisyah memberi salam lalu menghampiri suaminya yang tersenyum menatap Aisyah.

"Waalaikumsalam."

"Gimana kabar umma? Kamu sehat ?"
Tanya Fauzan pada istrinya .

"Alhamdulillah bah umma sehat."
Balas Aisyah."

Sementara Feby yang tidak tahu harus bersikap apa hanya berdiri canggung di dekat mobil yang ia tumpangi tadi.  ia tersenyum menyaksikan pertemuan umma Aisyah dan suaminya . Jujur ada rasa tidak enak hati pada suami dari umma Aisyah. Karena dirinya Umma Aisyah harus berlama lama di Jakarta untuk menunggu kondisinya membaik .

"Feby sini nak ."

Merasa dirinya di panggil feby dengan segera berjalan menghampiri suami istri tersebut . Ia menunduk masih bingung apa yang harus ia lakukan saat ini .

Jodoh Titipan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang