TETAP MERAHASIAKAN

1.4K 104 65
                                    

Flashback on

"Assalamualaikum."
Farhan memberisalam lalu masuk ke ndalem . Sepanjang jalan Farhan merasa senang dan lega karena ia telah  diberi kabar oleh bunda nya bahwa mereka telah tiba di Jawa timur pada pukul 12 siang tadi .

Seharusnya Farhan lah yang pergi untuk menjemput bunda dan istri rahasianya itu di bandara namun karena dirinya ada kelas maka terpaksa ia mengizinkan hafidz untuk  menggantikan nya menjemput Aisyah dan Feby.
Apalagi jurusan yang Farhan ambil adalah jurusan kedokteran maka tentu jadwalnya akan sangat padat dan menyita sebagian besar waktunya . Namun terkadang jika dirinya memiliki waktu senggang biasanya ia membantu Abah nya untuk mengurus pesantren dan mengisi kajian kajian di pondok pesantren Al Isla Darussalam ini.

"Waalaikumsalam. Kamu sudah pulang nak?"
Aisyah mendekati anak nya lalu disambut baik oleh Farhan dengan menyalimi tangannya.

Farhan tersenyum . Jangan tanyakan lagi bagaimana kabar hati Farhan saat ini.  Rasanya ia sangat bahagia , ia sangat bersyukur karena masih  di beri kesempatan oleh Allah untuk di pertemukan oleh orang orang yang ia sayangi  apalagi bundanya.

"Gimana kabar bunda?"

"Alhamdulillah, umma bikhoyr."

Tangan Aisyah terangkat mengusap puncak kepala milik anaknya itu dengan lembut . Membuat Farhan semakin berada di puncak kebahagiaan yang dirinya sangat sangat rindukan.

"Kamu sudah makan ?"

Sang empu mengangguk dan masih memasang senyum bahagia nya .

Beberapa detik kemudian farhan seketika teringat . Matanya langsung beralih menyusuri di sekeliling ruangan itu  . Namun ia tak kunjung merasakan pertanda bahwa ada orang lain selain Aisyah di ruangan itu.
"Mmm dia dimana?"
Tanya Farhan beralih ke bunda nya.

Aisyah terkekeh geli melihat ekspresi Farhan yang terlihat bingung. Ia peka pasti orang yang anaknya maksud adalah Feby istrinya yang sangat sangat ia khawatir kan pada saat dirinya di Jakarta.

"Hehe Adaaa . Tapi istrimu itu nggak mau tinggal di ndalem sama kita."

Farhan menaikkan satu alisnya.
"Kenapa?"

"Katanya dia nggak nyaman . Dia maunya di asrama kayak santri santri lainnya. "
Tutur Aisyah lalu mengelus bahu anaknya.
"Sabar yah Farhan. Ada saat nya suatu saat pasti Feby akan tahu mengenai status kalian yang sebenarnya."

Farhan mengembuskan napas berat seraya tersenyum. Ia mengerti bahwa  disini dirinya tidak boleh egois. lagi pula istri rahasianya itu pasti juga ingin fokus untuk mengejar impiannya kembali yang sempat tertunda selama lebih dari dua tahun  yang lalu. Dan ia tidak mau jika setelah istrinya itu mengetahui pasal pernikahan ini takutnya menambah beban fikirannya.

"Kenapa? Owhh bunda ngerti."
Umma Aisyah tersenyum mengejek melihat anaknya yang terlihat tidak bersemangat.

Farhan menaikkan satu alisnya tidak paham dengan maksud dari bundanya itu
"Bunda ngerti apa?"

"Hehe alah sok sok nggak paham . Dari ekspresi mukanya kamu aja bunda udah bisa tebak kalau kamu kecewa karena status kamu dan Feby masih harus di Rahasiain."

Farhan lantas menunduk lalu beristighfar . Benarkah sekentara itu ?

Aisyah berdecak pelan lalu memukul bahu anaknya .
"Yowes to  . Intinya kamu udah bisa ngeliat bojo mu itu hehe. Soal ituanya kamu bisa tahan dulu kan?"
Aisyah berucap dengan nada  mengejek . Membuat Farhan langsung kaget karena ucapan bundanya yang terdengar vulgar .

Jodoh Titipan BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang