"Siti Lo liat mukena gue nggak ?"
Tanya Feby pada Siti yang masih terbaring di kasurnya. Subuh ini Feby lebih awal bangun dari santri santri yang ada di asramanya dikarenakan ia ingin membuktikan bahwa dirinya tidak seburuk seperti apa yang dibicarakan oleh sari dan teman temannya.Mendengar itu siti langsung terbangun dan menatap Feby.
"Nggak . Emang kamu simpan dimana?"Feby menghelah nafas sabar.
"Yah kalau gue tahu , gue nggak bakal tanya ke Lo kali .""Iye juga sih ." Siti menggaruk kepalanya lalu mencoba mengingat terakhir kali Feby menggunakan mukenah nya "Owh iya! Bukannya pas kamu pulang dari ndalem kemaren kamu ke asrama nggak bawa mukena yah . Iya iya kamu kan pas di bawa ke ndalem. Kamu masih pake mukena kamu?"
Feby menampol dahinya lupa bahwa dirinya tidak membawa mukenanya .
"Astaga iya gue lupa . Bodoh banget sih gue."
Dirinya berdecah sebal "jadi gimana nih sit? Masa iya gue harus ke ndalem subuh subuh gini ? ""Yah apa boleh buat ."
"Owh atau gue pinjam mukena Lo aja? Mukenah Lo ada dua kan?"
Feby tersenyum penuh harap bahwa gadis dihadapannya ini mau meminjamkan nya ."Iya sih ada dua. Tapi." Siti menggantungkan ucapannya lalu menyengir ke arah Feby yang ada dihadapannya." Mukenah nya Baruuu aja aku cuci pas balik dari mesjid hehe."
Seketika senyum Feby luntur. Pupus sudah harapan nya untuk tidak kembali lagi ke rumah keluarga ndalem
"Yahh terus gue harus gimana dong? "Siti menaikkan bahunya acuh.
"Yah apa boleh buat satu satunya jalan yah kamu harus ke rumah umma Aisyah . Tenang aja, umma Aisyah orangnya baik kok . Apa lagi Abah fauzan . "Mendengar itu Feby langsung membulatkan matanya tidak percaya mendengar saran dari temannya ini . Benar sih umma Aisyah adalah orang baik bahkan sangat baik tapi yang ia khawatir di sini adalah Jika kedatangan nya akan menganggu keluarga umma Aisyah. Dan jelas ia tidak ingin itu terjadi dan malah membuat masalah kembali .
"Gila kali yah! Masa gue Subuh subuh ke sana cuman buat ngambil mukena ! Nggak nggak mendingan gue di hukum dari pada harus malu maluin buat ke sana!"
"Yah sama aja Feby kamu di hukum pun juga pasti bakalan malu . Lagi pula kalau jam jam segini itu keluarga ndalem udah pada bangun kok . Kamu nggak tahu aja kebiasaan mereka tiap harinya bagaimana . Pokoknya ngehargain waktu banget lah."
Feby menimang nimang ucapan Siti . Benar apa yang dikatakan nya, lagi pula sama saja jika ia tidak pergi ke mesjid buat sholat subuh pasti ujung ujungnya ia akan malu karena di hukum oleh petugas keamanan pesantren. Dalam hati ingin rasanya ia menjerit karena sudah muak dengan peraturan di tempat ini . Tapi apalah daya ia sudah berjanji pada sahabat ibunya untuk melanjutkan cita citanya yang sempat tertunda .
Feby berdecak sebal lalu berdiri dari tempatnya .
"Mau kemana ?"
Tanya siti bingung melihat Feby tiba tiba ingin pergi ."KE JONGOL ! MINJEM MUKENAH!"
Ia menghentak hentakkan kakinya lalu keluar dari asrama meninggalkan siti yang menatapnya bingung .Sementara Siti hanya terdiam kaku , semakin heran dengan tingkah teman nya itu, masa ia ke jongol cuman buat minjam mukenah . Kan aneh.
"Yaudah hati hati yah!"
Ucal Siti polos tanpa beban seraya melambaikan tangannya ke arah Feby .💐💐💐
"Si Siti itu polos atau gimana sih . Hee bisa sinting gue kalau dekat dekat dia tiap hari."
Di tengah jalan menuju ndalem Feby terus terus saja menggerutu kesal dan jika ada yang menghalangi jalannya ia langsung saja menendang apa pun itu tidak termasuk batu , kayu atau pun Keleng . Jujur itu sakit tapi tidak sebanding dengan rasa kesalnya ia sekarang. Niat hati ingin cepat cepat ke mesjid untuk sholat subuh dan menunjukkan pada sari dan teman temannya ehh malah seperti ini sungguh ia tidak menduga akan jadi seperti ini .
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Titipan Bunda
RomanceBagaimana jika kamu menikahi seseorang yang bahkan dalam keadaan tidak sadarkan diri? Yah begitulah sekiranya yang dirasakan oleh Farhan adyatama Saputra yang merupakan seorang Gus sekaligus calon dokter yang terpaksa harus menyembunyikan pernikah...