Dengan suasana canggung , kedua insan itu masih saling terdiam tidak ada yang membuka suara . Keduanya tampak larut dengan fikiran mereka masing masing . Entahlah apa yang mereka fikirkan .
"Uztadz nggak ke ruangan umma Aisyah?" Tanya feby pada Farhan yang nampak memperhatikan anak anak yang sedang bermain main di taman rumah sakit itu .
"Kamu sendiri , kenapa nggak langsung ke ruang inap Umma ?" Seketika Feby langsung terdiam , tidak mungkin jika ia mengatakan bahwa dirinya sedang menghindar dari adik dari laki laki di hadapannya ini , ralat tidak hanya adiknya saja tapi juga Farhan yang tentunya yang paling ingin dia hindari untuk sekarang ini. Namun sialnya takdir seakan tidak mendukung tindakan Feby yang selalu ingin menghindari laki laki yang tengah duduk di sampingnya.
"Owhhh saya tadi kebelet , jadi ke toilet sebentar hehe. Biasalah urusan alam kan kata nenek nggak boleh di tunda tunda takut jadi penyakit nanti"
Farhan menaikkan satu alisnya tidak faham.
"Emang nenek kamu bilang gitu?"Mendengar itu Feby mengangguk cepat , tidak faham lagi dengan kebohongan nya kali ini yang menurut nya sangat konyol . Ia berdoa semoga Gus Farhan tidak mengira bahwa dirinya mengalami gangguan kejiwaan ringan .
"Uztadz masih mau di sini atau langsung ke ruangan umma Aisyah?"
Tanya feby lalu melirik ke arah samping yang menampakkan sudut wajah tampan lelaki yang masih senang tiasa melihat ke arah anak anak yang sedang bermain di taman itu.Tidak mendapat sautan ,Feby pun memutuskan melihat ke arah objek yang Sadari dari tadi Sangat menarik di perhatikan oleh lelaki di sampingnya .
"Lucu yah."
"Haa? " Feby menggaruk tengkuknya bingung" Apanya yang lucu?"
"Anak anak itu."
Feby mengangguk faham , kirain dirinya yang lu__. Gadis itu langsung mengibas ngibaskan tangan di depan wajahnya guna menghalau sikap kegeeran nya yang akan muncul.
2 menit berlalu , kembali tidak ada yang membuka suara entahlah mungkin mereka tengah asyik sendiri melihat tingkah dan tawa anak anak yang tengah bermain di taman itu.
"Feby nanti mau punya anak berapa?"
Jlebb
Bagai di sambar petir , perempuan itu sontak membulatkan matanya lalu melirik ke arah Farhan yang masih senang tiasa melihat objek itu"Ma-maksud uztadz apa? Maaf saya nggak ngerti."
Sadar akan ucapannya , Farhan pun langsung berdiri lalu menatap Feby.
"Nggak apa-apa nanti juga ngerti. Ya sudah saya mau ke suatu tempat beli sesuatu untuk umma. Kamu temani saya yah.""Ta-tapi saya__"
Farhan tersenyum melihat istrinya yang salah tingkah . Bisa ia tebak pasti saat ini istrinya itu sangat canggung .
"Nggak apapa , entar saya telfon Abah kalau kamu ikut sama saya."
Tanpa sadar Feby mengigit bibir bawahnya. Bagaimana bisa ia setuju untuk pergi, Selain tidak enak dengan Abah fauzan dan umma Aisyah karena pergi tiba tiba ia juga ingin menjaga jarak dengan lelaki di hadapannya ini dia tidak ingin mati kutu jika hanya pergi berdua . Pasti akan akan sangat Canggung, dan jelas nya perempuan itu sangat tidak suka dengan suasana Canggung.
"Y-yah tapi kan sa___"
Hendak ingin memberi alasan lagi, namun tiba tiba saja ada sebuah tangan yang terasa menarik narik ujung bajunya.
"Tante."
Feby melihat ke arah bawah dan ternyata yang menarik ujung bajunya adalah sesosok gadis kecil yang nampak sangat mengemaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Titipan Bunda
RomanceBagaimana jika kamu menikahi seseorang yang bahkan dalam keadaan tidak sadarkan diri? Yah begitulah sekiranya yang dirasakan oleh Farhan adyatama Saputra yang merupakan seorang Gus sekaligus calon dokter yang terpaksa harus menyembunyikan pernikah...