05

40.2K 2.9K 20
                                    

Selamat membaca⚘

Keluarga, apa itu keluarga? Bukankah keluarga adalah rumah. Rumah untuk bermain, bahagia, sedih dan berbagi cerita. Lalu bagaimana dengan Zoya, apakah keluarga yang baru ia tau itu, pantas disebut sebagai keluarga? Selama ini Zoya hanya berbagi kisah dengan bunda Zafira tidak ada orang lain. Jadi Sangat wajar bukan, jika Zoya merasa canggung saat ini meski dengan keluarga kandungnya sendiri.

Terlihat dirinya hanya diam menatap kearah luar jendela mobil. disampingnya ada Calvin, abang sepupunya. Di kursi depan, ada Jhonatan-daddynya dan juga Damian abang kandung sekaligus putra pertama dalam keluarga itu.

Zoya sangat terkejut mengetahui kebenaran ini, sekarang hidupnya sedikit lebih baik. Dari kecil Zoya menunggu sebuah keluarga untuk datang menjemputnya, karena saat itu Zoya benar-benar merasa sendiri dan kesepian. Namun, penantian hanyalah penantian. Bahkan Zoya sempat putus asa akan harapan itu. Lalu tiba-tiba mereka datang menjemputnya saat Zoya sudah merasa tak harus mengharapkan sebuah keluarga.

Perasaan Zoya campur aduk, antara senang dan sedih secara bersamaan.
Bagaimana jika kalian menjadi Zoya? Pasti ada sedikit rasa kecewa yang muncul entah karena apa. Tapi mau bagaimanapun, keluarganya tak bisa disalahkan.

Awalnya tak percaya, tapi semua bukti itu mengatakan bahwa Zoya adalah putri dari keluarga Dexter. Dengan penjelasan yang sama sekali tak dimengerti oleh Zoya, ia hanya mengerti bahwa dirinya hilang saat baru lahir.

Yang menjadi pertanyaan di otak polosnya adalah, mengapa selama ini?.

Calvin yang melihat Zoya terus melamun, langsung meraih tangan mungil gadis itu.

"Kenapa hmm?" Tanya nya lembut.

Zoya tersenyum dan menggeleng. Ia masih merasa canggung.

"Zoya.. kami adalah keluarga kandungmu. Jadi, jangan bersikap seperti ini, abang sangat menyayangimu lebih dari apapun"

"Zoya juga sayang sama abang, tapi... kenapa daddy sama abang baru jemput Zoya sekarang? Zoya dulu dijahatin sama temen-temen tapi Zoya sendiri, cuma bunda Zafira yang ada buat Zoya" balas Zoya mengeluarkan unek-uneknya.

Calvin terdiam sejenak, lalu tangannya terulur mengusap kepala Zoya.

"Maaf, mulai sekarang nggak akan ada yang bisa jahatin Zoya lagi" ucap Calvin tersenyum tulus.

Setelah sekian lama, akhirnya senyum itu ada di wajah tampan Calvin. Sedangkan Damian hanya mampu diam mengepalkan tangannya kuat, entah apa yang dia fikirkan.

"Zoya suka sama senyum bang Calvin"

"Benarkah?"

Zoya mengangguk cepat "Iya, kalo abang senyum jadi nggak serem lagi"

"Baiklah, abang akan selalu tersenyum buat Zoya"

Zoya memeluk Calvin, ia akan mencoba untuk menerima semuanya. Dan bersikap seperti keluarga, tanpa ada rasa canggung dan asing.

Dia sudah menunggu ini, menunggu keluarga yang tak pernah hadir dalam kisah hidupnya. Bukankah harusnya sekarang dia bersyukur?.

"Jangan pernah tinggalin Zoya" gumam Zoya pelan memeluk Calvin erat.

Calvin pun membalas pelukan dari adiknya itu, tangannya mengusap kepala Zoya.

"we are always here for you, baby"

******

Mobil Jhonatan berhenti di sebuah panti yang lumayan besar. Yaitu tempat Zoya hidup selama ini.

BROTHERS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang