13

33.3K 2.3K 74
                                    

Selamat membaca🎉

.
.

Mata seorang gadis perlahan terbuka, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra penglihatannya. Menerjap beberapa kali, dan ia menoleh kekanan dan kekiri. Gadis itu adalah Zoya.

Dua tangan kekar berada diatas perutnya, tentu saja itu tangan Calvin dan Giorgino. Zoya terus menatap Gio yang masih memejamkan matanya, tangannya ingin menyentuh wajah abang keduanya itu namun dicekal oleh sebuah tangan kekar milik Calvin-abang sepupunya.

Calvin menggunakan satu tangannya sebagai tumpuan kepala, sedangkan tangan yang satunya memegang tangan Zoya. Kini Calvin dan Zoya saling tatap.

"Tidak usah memegangnya, pegang abang saja"

"Bang Gio kan juga abang Zoya"

Zoya sedikit terkejut saat Gio bergerak merapatkan tubuhnya dengan Zoya, gadis itu dapat merasakan nafas hangat Gio dilehernya.

"Ck. Dasar pria mesum" gumam Calvin.

"Mesum?" Tanya Zoya tak mengerti.

"Lupakan, princess"

Calvin menyingkirkan tangan Gio yang berada diperut Zoya.

"Abang" panggil Zoya menatap Calvin.

"Hmm?"

"Apa abang juga marah sama bang Gio?"

Calvin tersenyum tipis "Tidak, memang abang yang salah karena ada disini"

"Maksud abang apa? Zoya ndak ngerti"

"Lupakan. Zoya mau sekolah kan?"

Zoya membelalakkan matanya, ia lupa. Dengan cepat ia bangun namun saat ingin pergi, tangannya dicekal kembali oleh Calvin.

"Cium abang dulu, biar semangat"

Tanpa menjawab, Zoya langsung mengecup singkat pipi Calvin yang seketika membuat Calvin tersenyum lebar.

"Udah"

Cup

Calvin juga mengecup singkat pipi Zoya, lalu tangannya mengusap surai adiknya itu. Keduanya seperti sepasang kekasih yang tak peduli dengan keadaan sekitar dimana Damian dan Gio masih tertidur lelap.

"Makasih"

Zoya mengerutkan kening, menatap Calvin bingung.

"Makasih udah kembali kesini, sekarang abang nggak ngerasa sendiri lagi karena ada Zoya"

"Zoya juga bahagia, sekarang Zoya punya keluarga juga punya teman" ungkap Zoya tersenyum

"Teman?"

Zoya mengangguk antusias "Ada Al, Yoga, Titan sama Langit hehe"

"Nanti sekolah tidak usah bersama mereka!"

"Mereka kan temen Zoya"

"Ck. Mereka itu nggak baik baby"

Zoya menggeleng tegas "Mereka baik kok sama Zoya"

Calvin mengembuskan nafas pelan, adiknya keras kepala. Ia tak suka apabila ada lelaki yang mendekati Zoya, tapi ia juga tak suka melihat Zoya bersedih.

BROTHERS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang