37

14.1K 1.4K 68
                                    

Selamat membaca🔥
.
.


Zoya memelankan laju sepedanya saat melihat seseorang tergeletak dipinggir jalan, ia memicingkan mata mencoba melihat siapa itu namun tetap saja tidak terlihat karena jarak nya masih cukup jauh.

Setelah dekat, mata Zoya membulat tatkala ia tau bahwa yang ada dipinggir jalan itu adalah seorang lelaki seusia abangnya Damian. Ia pun segera turun dari sepedanya dan menghampiri lelaki itu.

Ia meringis pelan saat melihat kening lelaki itu terluka, tangannya mengguncang kaki pria itu dengan pelan.

"Om!"

"Om mati ya?"

Tidak ada jawaban, ia melihat sekitar yang terlihat sepi. Lalu, Zoya menghela nafas pelan. Ia mendekat kearah wajah lelaki itu, terlihat tampan namun mengerikan karena ada darah diwajahnya.

Zoya menusuk pipi lelaki itu menggunakan jari telunjuk, lalu mencubit hidung mancung lelaki itu hingga membuatnya tidak bisa bernafas. Seketika lelaki itu membuka mata membuat Zoya terlonjak kaget dan menjauhkan diri dari lelaki itu.

"Apa kau ingin membunuhku, gadis kecil?" Suara rendah dan serak itu masuk kedalam indra pendengaran Zoya.

Zoya menggeleng cepat "Orang Zoya baru dateng kok!"

"Obati aku!"

"Zoya bukan dokter!"

Lelaki itu berdecak, lalu bangun dalam posisi duduk. Ia melihat Zoya dengan lekat.

"Aaron Isaac Lewis" ujarnya.

"H-hah?" Beo Zoya tak mengerti.

"Namaku, Aaron Isaac Lewis. Jadi berhenti memanggilku om, panggil aku Aaron karena aku tidak setua itu"

Zoya mengangguk pelan lalu ia berdiri "Yaudah Zoya pulang dulu. Tadi Zoya cuma ngecek aja, siapa tau om udah mati. ternyata belum?"

Aaron mendengus mendengus mendengar ucapan Zoya.

"Obati aku!" Ujarnya tegas dan penuh penekanan.

"Tapi--"

Tangan Aaron memegang kaki Zoya dengan kuat hingga gadis itu tidak bisa bergerak.

Zoya melotot, dalam otaknya kini terlintas kata 'Penculik'.

"Lepasin Zoya!" Teriak Zoya menatap Aaron garang.

Aaron terkekeh pelan "Apa kau mengira aku akan takut dengan ekspresimu itu?"

Zoya memalingkan muka kesal, ia tersenyum saat mendapatkan sebuah ide. Gadis itu menggunakan kaki yang satunya untuk menginjak tangan Aaron.

"Aarghh"

Dengan cepat Zoya menaiki sepedanya, tak lupa ia menatap Aaron dengan menjulurkan lidah. Niat hati ingin memeriksa keadaan orang itu, malah dirinya akan diculik? Jangan harap karena ia bisa mengayuh sepedanya dengan sangat cepat. Ia harus segera sampai ke mansion, untungnya ia ingat jalan pulang.

Sementara Aaron hanya diam memegang tangannya yang terasa sakit seraya menatap punggung Zoya dengan tatapan rumit.

Di mansion Dexter, keempat lelaki sedang berada di halaman. Titan berjalan mondar-mandir, Yoga bersandar pada pohon dan senantiasa menatap kearah gerbang, Langit duduk dengan memperhatikan hal yang sama seperti Yoga yaitu gerbang, dan Al duduk diam sambil memejamkan matanya.

BROTHERS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang