Selamat membaca⚘
.
.Part terpanjang😭
Kalo ada typo atau apa, komen langsung ya
.
"Kenapa ya, kantin selalu rame?"Saat ini, mereka berlima sedang berdiri di pintu kantin.
"Mau sepi? Kesini aja malem-malem" saut Titan.
Yoga memukul bahu Titan "Kalo ngomong yang bener, gimana kalo Zoya beneran kesini malem-malem?"
Titan menggaruk kepalanya sambil tersenyum konyol. Sedangkan Zoya mengedarkan pandangan, menatap sekelilingnya. Sangat ramai, apalagi beberapa dari mereka juga menatap kearahnya. Matanya terpaku menatap dua orang yang sedang menatap kearahnya dengan tatapan marah? Kenapa dua orang itu selalu marah kepadanya?.
"Kenapa ya, temannya Zara kalo liat Zoya kayak marah? Padahal kan Zoya nggak pernah nakal"
"Nggak usah diliat, liat gue aja"
Zoya menoleh kesamping, lalu mendongak "Capek! Kalo liat Yoga harus gini, leher Zoya pegel"
"Mau gendong?"
"Ha?"
Yoga berdecak, kenapa susah sekali menggoda gadis mungil itu.
"Permisi, jangan dijalan dong..."
"Iya nih mau lewat jadi nggak bisa!"
Al dan lainnya pun memberi jalan untuk dua perempuan yang ingin lewat, namun mereka malah melihat keduanya sedang dorong-dorongan.
"Jadi lewat?"
Zoya menatap heran kearah Yoga, ada apa dengan suaranya? Kenapa berubah? Tidak selembut saat berbicara kepadanya.
"I-iya jadi. Cepet njir jalan!" Gadis berkuncir kuda itu mendorong pelan temannya yang berambut pendek sebahu.
Kedua nya jalan dengan menunduk.
"Yoga kenapa?"
"Kenapa?"
Zoya menggaruk pipinya yang tak terasa gatal "Eumm.. beda hehe"
Yoga mengacak rambut Zoya gemas.
"Loh, loh-- kok" Zoya sedikit terkejut saat Al menarik tangannya dengan lembut tanpa mengeluarkan kalimat sepatah katapun.
"Duduk!"
Zoya menjadi gadis penurut, ia langsung mematuhi perintah dari Al. Namun saat Titan ingin duduk disebelah Zoya, Al langsung menghentikannya.
"Pesen makan!"
Titan tak jadi protes karena tatapan dari Al, dengan perasaan yang tak ikhlas ia menarik tangan Yoga untuk membeli makanan. Hmm ia akan membuat makanan Al sangat pedas, namun imajinasinya sia-sia karena ia tak memiliki keberanian melakukan hal itu.
Sementara itu, Zoya duduk tenang ditengah Langit dan juga Al.
"Eh lo tau kan kalo Zoya itu adiknya Calvin?"
"Hah? Emang iya?"
"Iya, sumpah nggak nyangka gue kalo Zoya itu putri satu-satunya di keluarga Dexter"
"Anak angkat?"
"Bukan! Zoya itu anak yang ilang, beritanya rame. Pada bahas di grup sekolah"
"Pantesan cantik, keturunan toh"
"Langit" panggil Zoya sedikit berbisik.
Tubuh Langit sedikit merendah "Kenapa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERS (TERBIT)
FanfictionZoya tidak pernah memperhitungkan tentang kisah hidupnya yang berubah 180° dari sebelumnya. Berawal dari, masuk ke sekolah yang baru, membuat Zoya tak hanya dikelilingi teman lelaki yang tampan namun asal-usulnya pun terkuak. Zoya yang ternyata memi...