Ayee-ayee 20 [Aqila, dugong mu menyelamatkan ku]

11.3K 892 251
                                    

AKU KEMBALI LAGI AKU KEMBALI LAGI YEAAYYY
>.<

BTW GIMANA HARI PERTAMA PUASANYA? KUAT, 'KAN?
^.^

SEMOGA KALIAN SEHAT TERUS DAN DIBERI KEBERKAHAN DI HARI PERTAMA BULAN PUASA INI
^.^

BTW, AYO BIKIN BADAI SALU BANYAK-BANYAK LAGII DI KOMENTAR BIAR MAKIN SEMANGAATT
(

❄ )

HIHI, MAKASIIIH
^.^

SAMA-SAMA
^.^

HAPPY READING
^.^

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ^.^

❄ ❄ ❄ ❄

Evan meletakkan minuman isotonik ke atas meja hitam, lalu berbalik menatap kembarannya yang sibuk memukul samsak tinju penuh emosi.

Sore ini, Ethan pulang ke rumah dengan mood yang buruk.

Setibanya di rumah, dia langsung membanting tas ke atas sofa, lalu pergi ke ruang Gym pribadi bawah tanah dan memukul samsak tinju tanpa pemanasan terlebih dahulu.

Pukulannya sangat brutal dan kuat, sangat besar seolah-olah bisa mengguncang bumi. Buku-buku jari Ethan memerah bahkan hampir berdarah, tapi kekuatan pukulanya tidak berkurang sama sekali, malah semakin kuat.

Evan menghela napas melihat itu, dia tahu kenapa Ethan seperti ini.

Kenapa lagi kalau bukan karena Aqila?

Dia sudah mendengar dari orang suruhannya bahwa Ethan menyewa bodyguard dan mengeluarkan banyak uang untuk menyogok Aqila.

Ethan tidak mau harga dirinya diinjak-injak oleh gadis itu, makanya dia nekat melakukan ini.

Evan menyipitkan mata menatap Ethan yang tidak berhenti memukul samsak.

Tunggu sebentar, Ethan tidak mungkin ditolak, 'kan?

Dia terlihat marah hari ini, apakah uangnya ditolak?

Tidak lama kemudian, terdengar suara 'krak' yang keras.

Itu suara tulang patah!

Evan terkejut dan segera berlari ke arah adiknya. "Udah, Than... Udah... Tangan lo bisa patah!" ucapnya cemas sambil merebut samsak yang menggantung dengan kasar.

Ethan akhirnya berhenti, menatap kakaknya dengan sudut mata merah basah.

Pemuda luar biasa tampan itu terengah-engah, dadanya naik-turun seiring napas berat yang keluar, pelipisnya dipenuhi keringat, meluncur turun ke pipi, dagu, dan menghilang dikedalaman leher putihnya yang basah.

Ethan hanya memakai kemeja putih dengan tiga kancing bagian atas dibiarkan terbuka, menampakkan dadanya yang bidang, putih, dan kencang, dada itu berkeringat, terlihat sangat panas.

"Tangan lo berdarah," ucap Evan sambil melirik kedua punggung tangan adiknya. Cukup parah sampai Evan curiga pasti ada jari yang patah.

Cewek Sinting Vs Perfect Boy [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang