Ayee-Ayee 2 [Aqila dan Sekolah]

19.4K 1.2K 134
                                    

MASIH ADA YANG NUNGGUIN CERITA INI? ^.^

SEMOGA MASIH ADA, HAHA ^.^

AKU SUKA EMOT SALJU (❄)

BOLEH MINTA EMOT SALJU-NYA?

TERIMA KASIH
^.^

HAPPY READING SEMUA^.^
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEEN ^.^

❄ ❄ ❄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄ ❄ ❄


Hari keramat yang hanya datang sekali dalam seumur hidup tiba.

Ya, hari pertama masuk SMA.

Bagi sebagian orang, hari itu adalah hari yang paling di tunggu-tunggu.

Tapi, tidak untuk seorang gadis yang sedang menatap pantulan wajahnya di cermin dengan tatapan malas.

Ya, Aqila merasa hari keramat ini adalah hari tersial baginya.

"Ma? Mama yakin Qila sekolah di SMA Galaxy? selain biayanya mahal, di sana banyak manusia-manusia nyebelin loh, Ma" Aqila kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama untuk ke sekian kalinya.

"Kenapa? Apa salahnya kamu yang nyebelin ketemu orang nyebelin?" Ketus Susanti memperhatikan Aqila dari belakang.

Pagi-pagi sekali dia sudah membangunkan anak satu-satunya ini dengan toa masjid supaya tak terlambat pergi ke sekolah.

Aqila menghela napas, kenapa Mamanya tidak pernah mengerti dengan keadaannya, sih?

Ah, jangan-jangan sebenarnya dia ini bukan anak Mamanya?
Karena sewaktu Susanti melahirkan di rumah sakit, Qila sengaja ditukar oleh Suster yang iseng karena sakit hati diselingkuhi oleh Papanya?!

Ah, bisa jadi! Bisa jadi!

"Ngapain kamu ngangguk-ngangguk kayak ikan lagi mabuk gitu?" tanya Susanti, heran melihat anaknya kembali bertingkah aneh.

"Hehe, nggak apa-apa kok, Ma" ucap Aqila. Sementara Susanti menatapnya dengan tatapan curiga.

Aqila menghela napas, sepertinya harus menarik kembali pikiran gila itu.
Karena dilihat dari sedotan pun, Qila sangat mirip dengan Mamanya. Mulai dari wajah, sikap, cara berpakaian, dan gaya bicara yang seperti preman.

Lagian, mana mungkin ada suster yang hobi nukar bayi orang? Nggak mungkin, 'kan? ditambah lagi Papanya Jomblo akut semenjak muda dulu. Mana mungkin Papanya selingkuh. Ya, 'kan?

"Eittss!! Ngapain ikat rambut kamu! Geraiin aja geraiin!" seru Susanti sambil merebut ikat rambut Aqila.

Aqila mengernyit. "Nggak ikat gimana, Ma? Gerah tahu! Siang nanti pasti panas! Kembaliin ikat rambut Qila!"

Cewek Sinting Vs Perfect Boy [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang