Cewek Sinting Vs Perfect Boy [SEDANG REVISI]

Ayee-ayee 44 [Aqila! Jodoh lo digoda Ratu Uler!]

SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA TURUNKAN SALJU UNTUK YANG MULIA INI DULU
(❄️)

Terima kasih
(≧▽≦)

❄️~❄️~❄️

Dan begitulah.

Setelah mentraktir gadis sinting itu sampai kenyang di street food, mereka benar-benar resmi gencatan senjata.

Gedung SMA Galaxy masih dibersihkan, otomatis sekolah diliburkan.

Karena tidak bekerja lagi di supermarket, Susanti menyuruh Qila fokus belajar di rumah, tidak boleh main-main apalagi nonton drakor.
Bahkan laptop-nya disita oleh Susanti, membuat Qila hampir mati sampai kayang di rumah.

Ah, tidak hanya itu, uang jajannya juga dipotong 50%!

Luar biasa sekali bukan?

Membuat Qila semakin curiga kalau dia sebenarnya anak pungut dari selokan makanya disiksa seperti ini.

Aqila suka libur, libur itu seperti surga, tapi tanpa drakor dan camilan, namanya neraka.

Eden pergi menghabiskan waktu bersama adiknya yang hanya beberapa hari di sini, Aqila tidak mau mengganggu mereka.

Jipu juga begitu, setelah Qila keluar dari geng, Jipu jarang menghubunginya lagi. Katanya sibuk kerja, entah kerja apa, Qila tidak tahu.

Sangat-sangat membosankan.

Akibatnya, Ethan yang kena getahnya.

Bagaimana tidak?

Dari pagi sampai siang, Qila si Kaisar Dugong gabut mengirim pesan spam ke Ethan.

Mulai dari berempati pada siput yang sudah nikah tapi tetap tak bisa serumah, berbagi trik jitu supaya tidak kepanasan di Padang Mahsyar, atau berprasangka bahwa Segitiga Bermuda adalah gerbang portal menuju isekai yang bisa dijadikan tempat pengungsian jika suatu hari Alien datang menguasai bumi.

Alias, si sinting ngebacot tidak jelas disitu sampai Ethan kesal dan memblokirnya.

Setelahnya, dari siang sampai sore, Qila pergi ke akademi taekwondo bersama Ethan. Bertemu dengan master untuk memperkenalkan mereka.

Ethan dianugerahi fisik serta bakat yang bagus, dia juga pintar, patuh, dan cerdas. Yang paling penting sekali adalah —tidak banyak tingkah seperti Qila.

Master menyukai pemuda berbakat seperti Ethan dan akhirnya mengangkatnya sebagai murid.

Jadilah mereka saudara seperguruan yang sama.

Setelah latihan seharian, malam harinya, Qila akan duduk di depan meja belajar mendengarkan Ethan menjelaskan materi melalui video call.

Penjelasan Ethan lugas dan simpel, apa yang dia katakan seperti spons, alias cepat diserap otak Qila.

Untuk beberapa alasan, entah kenapa belajar bersama Sethan jahad ini tidak membosankan.

Aqila tidak tahu, yang jelas, dia sangat bersemangat ketika pemuda itu menerangkan materi. Apalagi suara Ethan sangat lembut, berat, dan khas.

Tidak hanya wajahnya yang tampan, suaranya juga tampan.

Itu juga termasuk poin terbesar kenapa Qila mudah memahami materi. Tidak peduli sesulit apapun, asalkan Ethan yang menjelaskan, dia bisa mengerti.

Hari-hari terus berlalu seperti itu. Saat ini sudah larut malam.

Ethan duduk di atas kursi, berbicara tanpa henti sambil menulis sesuatu di buku.