Ayee-ayee 34 [Aqila be like: "Selamat menjadi janda selir ku"]

11.1K 848 318
                                    

AKU BALIK LAGII (≧▽≦)

MESKI TELAT, HEHE (ㆁωㆁ)

SIAPA YANG MASIH NUNGGUIN CERITA INI UPDATE?
(≧▽≦)

KALAU MASIH ADA BOLEH MINTA SALJUNYA?
(❄️)

HIHI TERIMA KASIH ^^

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAAA (≧▽≦)

❄️❄️❄️❄️

Lupakan pertanyaan sesat makhluk sinting itu!

Karena manusia sinting akan selamanya menjadi sinting!

Skip time setelah jam istirahat.

Eden keluar dari kantin sambil membawa kantong kertas berisi makanan. Dia tidak berniat makan di kantin hari ini. Jadi, Eden pergi keluar mencari Qila sambil membawa makanan untuk dimakan bersama.

Seperti dugaannya, Aqila ada di gazebo. Sedang tidur sambil menelungkupkan tangan di atas meja.

Sebagian besar taman SMA Galaxy didekorasi serindang mungkin. Ada banyak pohon-pohon dan bunga hias mempercantik taman. Bahkan tepat di depan gazebo terdapat kolam kecil yang ditumbuhi teratai putih. Di dalam kolam itu juga ada belasan ikan koi kecil-kecil berenang bebas seperti peri.

Eden melewati jalan setapak yang dipisahkan kolam untuk masuk ke gazebo. Meletakkan kantong makanan pelan-pelan, lalu menatap Aqila yang sedang tidur.

Baiklah, bagaimana Eden mengatakannya?

Gadis ini tidur dengan sangat lelap sampai-sampai Eden tidak tega membangunkannya.

Jadi, Eden hanya diam menatap wajah Aqila yang terlihat polos saat tidur.

Perlahan-lahan, Eden duduk di sebelah Qila, memiringkan tubuh sedikit, lalu menyangga dagu menatap wajah tidur gadis dugong itu.

Alis Eden mengernyit saat sadar ada bekas lebam di pelipis dan sudut bibir Aqila. Dia terlalu salting tadi pagi sampai-sampai tidak memperhatikan kondisi wajah gadis itu.

Eden menghela napas, "Pasti nih anak habis berantem tadi malam. Pantesan dirukyah sampai pagi sama nyokap nya," gumam Eden pelan, lalu mengangkat tangan untuk menyentuh wajah Qila.

Tapi tidak jadi karena Aqila tiba-tiba menggeliat membuat kertas yang dijepit dibalik lengan terlepas hingga jatuh ke bawa meja.

Meja itu sangat rendah, mereka bahkan hanya duduk lesehan di lantai.

Eden menunduk menatap kertas itu dan terdiam melihat angka '0' besar tertera di sudut kanan atas.

Itu adalah hasil tes matematika mingguan Aqila.

Eden tidak bisa berkata-kata. Pemuda berwajah unik itu terpaku pada kertas bertuliskan cakar ayam dengan nilai nol, lalu mendongak melirik wajah Aqila.

Dia tidak habis pikir.

Lihatlah! Gadis ini sangat bodoh dan bar-bar! Selama tujuh hari dalam satu minggu tidak ada hari dimana wajahnya tidak memiliki memar.

Dia susah diatur, ngomong seenaknya, berpikir seenaknya, berperilaku seenaknya.

Sangat kasar!

Tapi... Tapi...

Eden meneguk ludah, dan berkedip dengan lembut.

"Tapi kenapa gue masih suka sama lo?" gumam Eden dengan nada yang sangat rendah. Bahkan sang angin tidak bisa mendengarnya.

Dia tidak tahu apakah perasaan ini bisa dikatakan 'suka'.

Cewek Sinting Vs Perfect Boy [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang