YUHUUU AKU KEMBALI MENEBAR SATU TON GULA DI CHAPTER EXTRAAA (≧▽≦)
NGGAK MAU TAHU POKOKNYA SNOWY HARUS KASIH AKU SALJU BANYAK-BANYAK!!
(❄️)HIHI, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN JUGA (≧▽≦)
HAPPY READING (≧▽≦)
❄️❄️❄️❄️
Setelah pelukan dan tangisan panjang, kaki Qila menjadi lemas.
Ethan membawa Aqila ke kursi pinggir taman dan mendudukkannya di sana.
Aqila masih terisak kecil, hidungnya merah, matanya sembab, tidak peduli berapa kali Ethan mengusap wajahnya, air mata gadis itu tidak berhenti mengalir.
Ethan mengusap sudut matanya sendiri, napasnya bergetar dengan pahit. "Tunggu di sini sebentar"
Aqila mencegatnya. "Mau kemana?"
"Pergi beli air sama tisu, lo haus 'kan nangis sekeras tadi?" tanya Ethan sambil mengusap pipi Qila.
Qila menggeleng, lalu bangkit lagi untuk memeluknya. "Nggak, jangan pergi. Lo nggak boleh pergi"
Ethan tertegun.
Sepertinya Aqila benar-benar mengalami trauma berat. Bahkan mendengar kata 'pergi' saja dia langsung bereaksi seperti ini.
Ethan balas memeluk sembari mencium rambutnya. "Oke sayang, kalau gitu kita beli sama-sama"
Aqila mendongak, mengangguk setuju.
Supaya Aqila tetap nyaman dan tidak ketakutan, dia meraih tangan gadis itu, dengan lembut menjalin jemari mereka erat-erat.
Tak jauh di sana, ada mobil truk mini menjual minuman dan makanan ringan, asap mengepul mengeluarkan aroma harum. Ethan membawa Aqila ke sana, memesan dua gelas kopi.
"Yang satu manis, yang satu jangan terlalu manis" Ethan memesan menggunakan bahasa Rusia fasih.
"Baik" ucap wanita paruh baya dengan topi berlogo di kepalanya.
"Maaf, apakah kalian punya tisu?" tanya Ethan lagi.
Seorang laki-laki berumur 40 tahunan berwajah blasteran tersenyum.
"Kami memilikinya" jawabnya dengan bahasa Inggris."Thank you"
"No problem"
Ethan membuka tisu, mengusap pipi dan sudut mata Aqila dengan itu. Malam cukup dingin, tapi gadis ini berkeringat. Benar-benar terlihat menyedihkan.
Ethan membersihkan wajah Aqila dengan hati-hati, dan memperhatikan iris cokelatnya yang linglung.
Sepertinya efek terlalu lama menangis membuat Aqila kebingungan, dia pasti tidak bisa membedakan apakah momen ini nyata atau mimpi.
Ethan tersenyum tipis, mengusap rambutnya.
Laki-laki yang merangkap sebagai suami pemilik bisnis coffee tadi memperhatikan interaksi mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Sinting Vs Perfect Boy [SEDANG REVISI]
Roman pour AdolescentsAqila Auristella, seorang mantan ketua geng motor yang akhirnya tobat setelah dirukiyah emaknya. Aqila adalah cewek sinting yang barbar, mood random dan suka seenaknya. Di umur enam belas tahun dia sudah memegang sabuk hitam di dunia karate dan ta...