Ayee-ayee 54 [Aqila sang Kaisar]

8.9K 745 568
                                    

HALOO HALOO SELAMAT MALAM MINGGU AKU BALIK LAGII(⁠☆⁠▽⁠☆⁠)

GIMANA-GIMANA? CEPET, 'KAN? (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

AKU DATANG MENEMANI PARA SNOWY DI MALAM MINGGU, HEHE (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

NGGAK MAU TAHU POKOKNYA SNOWY KASIH AKU SALJU BANYAK-BANYAK! (❄️) (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

HIHI THANK YOU (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

HAPPY READING SEMUA (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

❄️❄️❄️❄️❄️

Hari demi hari berlalu.

Tanpa sadar sudah memasuki pertengahan bulan.

Itu artinya keberangkatan Ethan keluar negeri kurang dari dua minggu lagi.

Eden menuntut ilmu di sekolah menengah terbaik Beijing. Sibuk dengan persiapan ujian semester musim panas yang akan diadakan tak lama lagi.

Aqila juga begitu, sebentar lagi akan menghadapi ujian semester tahun pertama di SMA Galaxy.

Eden mengiming-iming, jika nilai Aqila bagus, Eden akan pergi ke Indonesia mengajak Qila liburan!

Aqila sangat bersemangat mendengar itu dan segera menyeret Ethan untuk membantunya memecahkan materi-materi sulit.

"Gue bantu lo belajar bukan buat ketemu si banci itu!" ketus Ethan dengan marah setelah membaca chat Eden dan Aqila semalam.

"Setan, kalau lo berani bilang Eden banci lagi, gue cekek lo biar jadi setan beneran, trus kawin sama mbak Kunti, mau?"

Ethan menghela napas sambil membanting kertas ke atas meja. "Lihat, jawaban nomor lima salah. Di sini nggak perlu kasih min. Juga, gue udah sepuluh kali jelasin ke lo cara gunain rumus ini. Kenapa masih salah?"

"Hah? Siapa yang ngasih min? Gue nggak ngasih min! Kok min nya tiba-tiba ada di sini?! Ah, gue yakin ini ulah khodam gue!" kata Qila pura-pura tak bersalah, merasa suci sesuci pantat bayi.

Ethan meringis, menggulung kertas soal dan memukul kepala Qila dengan itu.

"Ulang!" perintahnya dengan galak.

Aqila sedikit ngeri melihat Ethan dalam mode galak. Dia segera mengambil kertas soal dan mulai memperbaikinya.

Setelah beberapa saat, Ethan bersuara.

"Sebentar lagi ujian, lo jangan main-main." katanya sambil mengusap-ngusap kepala Qila bekas dipukul tadi.

Aqila agak dendam, menepis tangan itu dengan kesal. "Baru semester satu, nggak perlu serius."

Ethan mendengkus tak peduli, tangannya beralih memeriksa buku kotak besar Aqila yang hampir diisi semuanya.

Dibawah ajaran ketat Ethan, tulisan prasasti dugong cewek sinting ini mulai membaik.
Walau masih sedikit berantakan, setidaknya bisa dibaca dalam sekali lirik.

"Than, kapan lo pergi keluar negeri? Habis ujian? Atau sebelum ujian?" Tanya Qila.

"Habis ujian"

"Ujian kapan?"

"Minggu besok"

"Buset, bukannya 10 hari lagi?"

"Dipercepat"

"Kenapa?"

"Komite sekolah mau ke Hawaii"

"Ngapain?"

"Bulan madu"

Aqila terbengong sejenak sebelum mengumpat. "Sialan! Cuma gara-gara mau berkembang biak kami disuruh ujian cepat?!"

Cewek Sinting Vs Perfect Boy [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang