Kadang, Ethan merasa Aqila itu luar biasa.
Walau dia agak pemilih, tapi tidak pernah memiliki tipe tetap. Ada banyak macam gadis bahkan janda menyerahkan diri padanya, tapi Ethan sama sekali tidak tertarik pada mereka.
Namun saat melihat Aqila —cewek sinting minus otak— dia merasa segala sesuatu yang ada padanya adalah tipenya.
Ethan juga bingung kenapa bisa menyukai gadis itu, dan dia bahkan lebih tak percaya lagi bisa mengungkapkan perasaanya di malam itu.
Awalnya, Ethan masih belum ingin mengatakannya. Bagaimanapun juga, mereka akan berpisah dalam waktu yang cukup lama.
Tapi, ketika melihat sepasang bintang jatuh terpantul di mata Aqila, Ethan memiliki firasat; jika tidak mengungkapkan perasaannya detik itu juga, dia tidak akan pernah memiliki kesempatan lagi untuk mengatakannya di masa depan.
Pada akhirnya, cahaya bintang di mata Aqila lah yang memberi Ethan keberanian.
Ethan tersenyum, suasana hatinya sangat baik. siku kanannya bersandar di tepi jendela mobil sambil memegang setir, sedangkan tangan lain menutupi mulutnya, diam-diam menahan salting.
Definis benci menjadi cinta ini benar-benar agak... Aneh.
Ethan berdehem, menginjak pedal gas lebih dalam. Dia harus pulang ke Villa keluarga secepat mungkin untuk makan malam. Setelah itu, pergi kencan bersama Aqila.
.Tapi, apa yang menyambutnya bukanlah makan malam sederhana biasa.
Melainkan perjamuan yang sangat formal.
Yang paling mengejutkan, ayahnya pulang.
Pria paruh baya itu duduk di ujung meja makan besar dengan Alice di sebelahnya.Tidak hanya itu, ada beberapa wajah yang tidak asing. Seperti beberapa petinggi lembaga kepolisian, perwakilan dari TNI, juga Rael-Sakti sahabatnya juga datang.
Dan, ada seorang gadis blasteran mengenakan gaun yang sangat cantik. Rambutnya bergelombang, kulitnya agak eksotis, dia menatap Ethan dengan mata bulatnya yang manis. Mengangguk kepada Ethan sebagai salam kehormatan.
Ethan acuh sambil menyentuh dasinya.
Pantas saja kepala pengurus Villa menyuruhnya berpakaian formal malam ini. Ternyata ada banyak tamu yang diundang.
Tanpa mengacuhkan salam dari gadis asing itu, Ethan duduk di kursi kosong di antara Evan dan Keysa.
Gadis itu duduk di seberangnya, menatapnya dengan takjub.
Alice berinisiatif angkat suara. "Liv, ini adalah Ethan. Dia kembar identik dengan Evan, kamu bisa membedakan hanya dengan raut wajah mereka," kata Alice dalam bahasa Inggris.
Gadis blasteran bernama Liv itu mengangguk sopan, senyumnya sangat manis, gayanya sangat elegan.
"Luar biasa, ini adalah pertama kalinya aku melihat anak kembar se-identik ini." pujinya tulus.Alice menoleh ke arah Ethan. "Ethan, ini adalah putri ketiga Profesor Paul yang membimbing mu melakukan penelitian dua bulan kemarin, Profesor Paul ada urusan mendadak dan tidak bisa datang. Putrinya menggantikannya."
Ethan tidak menanggapi, hanya menyimak, tidak ada ekspresi di wajahnya. Dia hanya menatap anak profesor itu sebagai bentuk kesopanan.
Ayahnya ikut menambahkan. "Kamu bisa mengobrol dengan Liv nanti setelah kita makan. Katanya, dia tertarik dengan hasil laporan penelitian mu. Dan dia juga mengambil jurusan yang sama dengan penelitian yang kamu kerjakan bersama ayahnya. Kalian bisa mendiskusikan banyak hal dengan selaras," lanjut Dylan dalam bahasa Inggris juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Sinting Vs Perfect Boy [SEDANG REVISI]
Teen FictionAqila Auristella, seorang mantan ketua geng motor yang akhirnya tobat setelah dirukiyah emaknya. Aqila adalah cewek sinting yang barbar, mood random dan suka seenaknya. Di umur enam belas tahun dia sudah memegang sabuk hitam di dunia karate dan ta...