Hidup tanpa sebuah harapan mungkin terdengar tidak ada tujuan. Namun, apakah boleh kita berharap sesuatu selain kepada Sang Penentu Kehidupan?
Orang-orang bilang, jangan terlalu mengharapkan sesuatu. Tapi apakah mereka lupa kalau harapan itulah yang tanpa sadar membuat seseorang bertahan? Mungkin bagi sebagian orang, harapan kecil yang dipunya seseorang hanyalah sebuah harapan belaka. Tapi siapa sangka, kalau harapan itu bisa membuat seseorang keluar dari keterpurukan yang hanya diri mereka sendirilah yang mengetahuinya.
Lantas, kenapa kita tidak boleh terlalu mengharapkan sesuatu?
Ekspektasi atau harapan itu muncul setelah kita sudah mati-matian berusaha. Kita yakin, dengan usaha yang sudah kita lakukan, dapat menghasilkan suatu hasil yang memuaskan. Kita berharap, dengan usaha yang sudah kita lakukan, tidak menimbulkan rasa kecewa di kemudian hari.
Kalau tidak ada harapan setelah berusaha sekuat tenaga, bukankan itu namanya pesimis?
Di saat kita berusaha dan tidak punya harapan akan usaha yang kita lakukan, bukankah itu sia-sia? Buat apa bergerak jika tujuannya tidak jelas? Buat apa maju jika yang berada di depan bukanlah sesuatu hal yang kita harapkan?
Bahkan tanpa adanya sebuah harapan, langkah perjuangan itu akan berhenti tiba-tiba di tengah jalan. Hal itu justru akan membingungkan seseorang untuk melanjutkan langkah ke arah mana.
Boleh saja bukan kalau kita yakin dengan apa yang kita dapatkan nanti setelah banyaknya usaha yang sudah kita lakukan selama ini? Setidaknya dengan harapan itu, kita merasa perjuangan kita tidak sia-sia.
Lantas, kenapa kita tidak boleh berekspektasi tinggi?
Yap. Karena pada dasarnya, manusia hanya berencana, Tuhanlah yang menentukan. Cukup dengan doa, karena doa yang akan menguatkan kita. Jangan meletakkan harapan selain pada Allah dan doa. Jangan pernah berekspektasi tinggi, baik pada diri sendiri maupun pada orang lain. Karena sejatinya, manusia mudah berubah.
---------------------
"Jangan kepedean deh, orang pintar belum tentu berhasil."
"Otak doang gak menjamin hidup lo sukses."
"Banyak orang-orang di luar sana yang pintar, tapi apa lo gak sadar kalau orang pintar, nasibnya belum sebagus otaknya?
"Lihat aja, hidup lo gak lebih dari sebuah beban keluarga."
"Benarkah?"
"Papa gak setuju kalau kamu ambil itu. Ikuti keinginan Papa, ya?"
"Aku juga punya mimpi, Pa! Aku berhak memilih apa yang aku mau!"
"Papa udah daftarin kamu, Auriga! Salah kamu sendiri kenapa buang-buang kesempatan yang sudah Papa kasih!"
"Hanya kamu yang bisa Papa harapkan untuk bisa melanjutkan ini, Dek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero Expectations || Huang Renjun
Fanfiction[SEQUEL OF HIRAETH] Ingin bahagia? Maka letakkan semua keinginan itu pada titik zero expectations. Kata orang, jika ingin bahagia, maka jangan pernah punya ekspektasi berlebihan kepada siapapun. Karena sejatinya, realita tidak semanis ekspektasi "K...